tirto.id - Konflik Palestina dan Israel masih berlangsung hingga hari ini sejak Hamas menyerang wilayah Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Serangan itu direspons Israel dengan mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan menggempur wilayah Israel melalui serangan darat, laut, hingga udara.
Sejarah konflik Palestina dengan Israel diawali dengan kekaisaran Ottoman yang kalah dalam Perang Dunia I sehingga menempatkan Inggris menjadi penguasa wilayah Palestina.
Orang Yahudi mengklaim bahwa tanah Palestina merupakan rumah leluhur, sedangkan bangsa Arab juga merasa berhak atas wilayah tersebut.
Kemudian PBB membagi Palestina menjadi dua wilayah yakni negara Yahudi dan negara Arab pada tahun 1947. Keputusan disambut baik oleh Yahudi, namun ditolak oleh negara Arab. Akhirnya Yahudi mendirikan negara yang bernama Israel.
Salah satu tokoh yang berjasa selama perlawanan Palestina atas Israel adalah Yasser Arafat. Ia disimbolkan sebagai sosok pahlawan dalam membebaskan Palestina.
Profil Singkat Yasser Arafat
Yasser Arafat menjadi salah satu tokoh penting dalam perjuangan Palestina melawan Israel. Ia menjadi Presiden Palestina pada tahun 1994 - 2004.
Yasser lahir di Kairo, Mesir pada tahun 1929 dan telah menghabiskan usianya untuk melawan Israel. Cita-citanya adalah mendirikan pemerintahan Palestina yang berdaulat.
Selama menjabat, Yasser telah berhasil menjadi orang pertama membawa Palestina ke meja perundingan internasional di PBB.
Dalam percaturan politik Palestina, Yasser Arafat mendirikan partai politik bernama Fatah. Strategi awalnya adalah menerbitkan majalah provokatif sebagai bentuk dukungan melawan Israel.
Melalui kampanye tersebut, ia mendapat simpati dari banyak pihak berupa dana sosial yang ditujukan pada Palestina melalui Fatah.
Selain itu, ia juga menduduki posisi ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada tahun 1964. PLO berdiri di bawah dukungan Liga Arab untuk membebaskan Palestina.
Organisasi ini menaungi sejumlah partai dan organisasi dengan ideologi Islam, Kristen, hingga komunis yang bersatu untuk membebaskan Palestina.
Pada tahun 1976, PLO memperoleh keanggotaan penuh dari Liga Arab dan telah diakui hukum internasional sebagai perwakilan Palestina.
Setelah berupaya membebaskan Palestina dari Israel, Yasser Arafat mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit militer Percy, Perancis pada 11 November 2004.
Sebelumnya, ia sempat diisolasi oleh tentara Israel sebagai tahanan rumah di Ramalah, kemudian mendadak sakit dan tidak bisa ditangani oleh dokter Tunisia, Yordania, dan Mesir hingga akhirnya dilarikan ke Perancis.
Penulis: Wulandari
Editor: Alexander Haryanto