Menuju konten utama

Kenapa Amerika Mendukung Israel dan Apa Bantuan yang Diberikan?

Kenapa Amerika mendukung Israel dan bantuan apa saja yang diberikan untuk mendukung perang lawan Hamas?

Kenapa Amerika Mendukung Israel dan Apa Bantuan yang Diberikan?
Baterai sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel, dikerahkan untuk mencegat tembakan roket dari Jalur Gaza, di Ashkelon, Israel selatan, Minggu, 7 Agustus 2022. (Foto AP/Ariel Schalit)

tirto.id - Israel mendapat dukungan dari beberapa negara, salah satunya Amerika Serikat. Apa saja bantuan yang selama ini sudah diberikan AS untuk sekutu utamanya itu?

Presiden AS, Harry Truman menjadi pemimpin dunia pertama yang mengakui Israel ketika baru didirikan pada tahun 1948. Langkah yang sama dilanjutkan hingga kepemimpinan Presiden Joe Biden, untuk selalu bergandengan tangan dengan Israel.

Sikap AS kini semakin gencar setelah terjadi perang Israel melawan Hamas Palestina yang dimulai pada Sabtu, 7 Oktober 2023, hingga menelan ribuan korban jiwa dari masing-masing kubu.

"Dalam beberapa hari ke depan, kami akan tetap bersatu dan terkoordinasi, bersama-sama sebagai sekutu dan sebagai teman Israel, memastikan Israel mampu mempertahankan diri dan menciptakan kondisi Timur Tengah yang damai dan terintegrasi," bunyi laman resmi White House, dalam pernyataan bersama antara AS, Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris.

"Negara-negara ini akan mendukung Israel dalam upaya membela diri dan rakyatnya dari kekejaman. Kami menekankan bahwa ini bukan momen bagi pihak mana pun yang memusuhi Israel untuk mengeksploitasi serangan-serangan demi mencari keuntungan," lanjutnya.

Selama tahun 2022, AS telah memberikan bantuan militer sebesar $3,8 miliar untuk Israel. Mereka menjadi penerima bantuan militer utama, termasuk manfaat ekonomi sebesar $850 juta.

Alasan Amerika Dukung Israel

Hubungan mesra antara Amerika Serikat dengan Israel sudah lama terjalin. Washington selama ini mempertahankan tradisi dukungan militer, keuangan, dan diplomatik berskala besar bagi pendudukan Israel sejak negara tersebut berdiri. Mereka pun selalu memberikan bantuan senilai $3 miliar setiap tahunnya untuk Israel.

Bantuan semakin meningkat setelah perang tahun 1967. Israel menunjukkan kekuatan di Timur Tengah usai mengalahkan negara-negara Arab serta menjadi penguasa utama di Palestina.

Menurut Stephen Zunes dalam Why The US Supports Israel, sebagian besar bantuan militer AS itu tidak memiliki hubungan dengan upaya kontraterorisme yang dijalankan Israel.

Namun, seperti halnya dukungan AS terhadap sekutu di belahan bumi lain, kebijakan luar negeri AS memiliki agenda utama untuk meningkatkan kepentingan strategis, terutama di Timur Tengah dan sekitar.

Beberapa prestasi Israel yang dinilai turut menjaga kepentingan AS di kawasan tersebut ialah sebagai berikut:

  • Israel berhasil mencegah gerakan nasionalis radikal di Lebanon dan Yordania serta di Palestina.
  • Israel membuat Suriah (bertahun-tahun menjadi sekutu Uni Soviet) tetap terkendali.
  • Angkatan udara Israel sangat dominan di seluruh wilayah Timur Tengah
  • Perang yang sering terjadi di Israel telah memberikan pengujian medan perang bagi persenjataan Amerika dan sering kali menjadi arena melawan senjata buatan Soviet.
  • Israel berfungsi sebagai penyalur persenjataan AS ke rezim dan gerakan yang terlalu tidak populer di Amerika Serikat dan secara terbuka memberikan bantuan militer langsung, seperti apartheid Afrika Selatan, Republik Islam di Iran, junta militer di Guatemala, dan Contras Nikaragua. Para penasihat militer Israel juga telah membantu Contras, junta Salvador, dan pasukan pendudukan asing di Namibia dan Sahara Barat.
  • Badan intelijen Israel membantu AS dalam pengumpulan intelijen dan operasi rahasia.
  • Israel memiliki rudal yang bisa menjangkau hingga ke bekas negara Uni Soviet, menyimpan ratusan persenjataan nuklir dan bekerja sama dengan industri militer AS dalam penelitian dan pengembangan jet tempur serta sistem pertahanan anti-rudal.
Dalam versi lain, alasan dukungan AS terhadap Israel itu juga dapat dibagi ke dalam beberapa aspek, seperti sisi sejarah, kepentingan strategis, dan sentimen publik. Kemudian urusan Pemilu di AS, faktor ekonomi, hingga masalah diplomasi.

Seperti mengutip laporan CooPWB (Co-Operation of Wordwide Broadcast), AS sudah lama mendukung Israel sejak mereka berdiri, sekaligus berperang aktif sebagai penengah pasca Perang Dunia II.

Dari sisi kepentingan strategis, mereka mempunyai pendekatan yang sama secara demokrasi dan hak asasi manusia. Israel menjadi sekutu kuat atas upaya kontraterorisme.

Faktor lain yang melatarbelakangi dukungan AS adalah urusan pemilu. Menurut survei Pew Research tahun 2022, 73 persen warga Amerika Serikat menilai positif terhadap Israel dan 22 persen saja yang tidak setuju.

Selain itu, kaum Yahudi dan Evangelis juga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap politik di negara tersebut. AS juga bisa memainkan peran sebagai mediator bagi Israel dan Palestina. Tujuan utamanya, mengatur situasi yang terjadi di Israel serta Gaza itu sendiri.

Bantuan AS ke Israel Setelah Serangan Hamas

Presiden AS, Joe Biden, menilai serangan Hamas yang meluncurkan ribuan roket ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10), sudah setara dengan tindakan ISIS.

"Saya ingin membedakannya dengan konflik-konflik yang pernah terjadi antara Israel dan Hamas di Gaza. Ini adalah kebiadaban setingkat ISIS yang kami lihat dilakukan terhadap warga sipil Israel, rumah-rumah dibakar habis, anak-anak muda dibantai di festival musik," beber Biden, seperti dikutip dari laman Kementerian Pertahanan AS.

Pemerintah AS, melalui Menteri Pertahanan, Lloyd J. Austin lantas menegaskan dukungannya untuk Israel dalam upaya tetap mempertahankan diri. Lloyd J. Austin juga mengaku sudah menghubungi Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

AS langsung mengirimkan sejumlah peralatan militer serta amunisi terhadap Israel. Tak hanya itu, mereka juga menggeser posisi Kapal Induk USS Gerald R. Ford ke Laut Mediterania Timur. USS Gerald R. Ford berisikan sejumlah pesawat tempur dan disertai kapal penjelajah hingga kapal perusak.

Sejumlah jet yang dikirim AS di antaranya ialah pesawat tempur F-35, F-15, F-16, dan A-10/ Hal ini turut menjadi "sinyal" bagi sejumlah rival lainnya di kawasan Timur Tengah.

"Peningkatan itu dimaksudkan sebagai demonstrasi dukungan AS untuk pertahanan Israel dan berfungsi sebagai sinyal pencegah bagi Iran, Hizbullah Lebanon, dan proksi lain di seluruh wilayah itu agar tidak mengambil keuntungan dari konflik yang terjadi saat ini," ujar pejabat senior Pentagon.

Baca juga artikel terkait ISRAEL HAMAS atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra