tirto.id - Pasukan operasi khusus Amerika melakukan serangan ke Suriah pada Kamis, 3 Februari 2022. Tapi, tepat di saat tentara AS mengerebek tempat persembunyian, pemimpin kelompok ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi langsung meledakkan diri bersama anggota keluarganya.
AP News melaporkan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan, serangan yang dilakukan pasukan operasi khusus sebagai "pukulan signifikan" terhadap organisasi milital radikal ISIS.
Pada puncak kekuasaannya, kelompok ISIS menguasai lebih dari 40 ribu mil yang membentang dari Suriah sampai ke Irak. Mereka juga memerintah lebih dari 8 juta orang.
Serangan di wilayah itu, termasuk yang terjadi pada bulan lalu, adalah untuk merebut sebuah penjara di timur laut Suriah, yang menampung setidaknya 3.000 tahanan ISIS.
Serangan itu menargetkan pemimpin bernama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi. Ia mengambil alih tugas sebagai kepala ISIS pada 31 Oktober 2019 dari posisi Abu Bakr al-Baghdadi yang tewas dalam serangan AS.
Tidak seperti para pendahulunya, Al Qurayshi adalah pria tertutup, memimpin kelompok yang kecil dan tidak muncul di depan umum. Joe Biden mengatakan al-Qurayshi tewas dengan cara meledakkan diri dengan bom saat pasukan AS mendekat. Anggota keluarganya juga tewas, termasuk wanita dan anak-anak.
Biden mengatakan al-Qurayshi bertanggung jawab atas serangan penjara, serta genosida terhadap orang-orang Yazidi di Irak pada tahun 2014.
“Berkat keberanian pasukan kami, pemimpin teroris yang mengerikan ini tidak ada lagi,” kata Biden di Gedung Putih.
13 Orang Tewas dalam Serangan AS di Suriah
Serangan pasukan operasi khusus AS di provinsi Idlib, Suriah telah menewaskan setidaknya 13 orang, termasuk enam anak-anak dan empat wanita.
Al Jazeera melaporkan, provinsi Idlib adalah tempat yang dikuasai pemberontak di Suriah. Serangan itu menargetkan sebuah bangunan di Atmeh, sebuah kota berpenduduk padat di barat laut Suriah dekat perbatasan Turki. Di situ adalah tempat puluhan ribu orang terlantar akibat perang selama satu dekade.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan itu menargetkan pemimpin ISIL (ISIS), Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi.
“Berkat keterampilan dan keberanian Angkatan Bersenjata kami, kami telah keluar dari medan perang Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi – pemimpin ISIS. Semua orang Amerika telah kembali dengan selamat dari operasi itu,” kata Biden.
Abu Fahed al-Homsi, seorang pengungsi Suriah yang tinggal satu blok dari lokasi serangan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa keluarganya dibangunkan pada dini hari.
“Kami terbangun pada jam 1 pagi karena suara helikopter … dan kemudian sekitar jam 3 pagi kami mendengar rentetan serangan,” katanya.
“Kami melihat sebuah rumah yang menjadi sasaran dan merusak jalan, tetapi kami masih tidak tahu apa yang sedang terjadi.”
Editor: Iswara N Raditya