tirto.id - Konser Berdendang Bergoyang hari ketiga dibubarkan polisi pada Minggu (30/10/2022). Konser ini sedianya dilaksanakan tiga hari pada 28-30 Oktober 2022 di Istora Senayan, Jakarta.
Setelah polisi membubarkan konser ini, penyelenggara festival musik Berdendang Bergoyang dibawa ke kantor dan diperiksa karena ada dugaan perbuatan melawan hukum.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan, polisi telah meminta keterangan dua orang saksi yaitu SA selaku perwakilan dari pihak manajemen event dan SH yang mewakil bagian produksi.
Keduanya diperiksa soal masalah di konser yaitu pengunjung yang membeludak. Jumlah pengunjung jauh berbeda dengan surat permohonan izin yang diajukan dan mendapat persetujuan dari kepolisian.
Dalam surat izin, EO menyebut target penonton 3.000 orang. Dalam surat yang diajukan Parekraf dan Satgas COVID-19, penonton 5.000 orang, tetapi faktanya pada hari pertama, jumlah penonton mencapai 20.000 orang.
Selain itu, pihak penyelenggara dinilai tidak memperhatikan keselamatan penonton. Panitia penyelenggara hanya menyediakan satu tenda kesehatan dengan lima petugas medis.
Polisi menggali kemungkinan adanya kesengajaan dari pihak penyelenggara mencetak tiket yang banyak, sehingga jumlah pengunjung di luar dari permohonan izin yang diajukan.
Melalui Instagram resmi Berdendang Bergoyang, EO (event organizer) telah meminta maaf. Kelebihan kapasitas penonton menyebabkan puluhan orang dilaporkan pingsan.
“Dengan berat hati menginformasikan bahwa event festival di hari ke-3 tanggal 30 Oktober 2022 yang diselenggarakan di Istora Senayan & Parkir Selatan GBK, harus dibatalkan atas dasar alasan keselamatan dan keamanan,” ujar EO di IG @berdendangbergoyang.
Siapa EO Berdendang Bergoyang 2022?
Di media sosial Twitter, beredar video klarifikasi dari penyelenggara Berdendang Bergoyang, yaitu Emvrio Production. Melalui laman resminya, Emvrio juga sudah mempromosikan festival ini.
Dalam laman tersebut dijelaskan, Emvrio Production adalah perusahaan Event Organizer dan Promosi yang didirikan pada tahun 2013.
"Kami telah memiliki banyak acara dan membuat 2 acara yang menggetarkan bumi kami sendiri; Press The Button Jakarta pada tahun 2021, acara offline pertama kami setelah 2 tahun pandemi Covid-19 dan baru-baru ini diadakan pada bulan Maret 2022," tulis Emvrio di laman yang sama.
Mereka juga mengklaim, "Festival Berdendang Bergoyang merupakan festival musik pesta dansa terbaik yang diadakan setiap tahun sejak 2018."
Selain hari ketiga konser yang dibubarkan, rupanya Berdendang Bergoyang hari kedua juga bermasalah. Dalam unggahannya, warganet @fthyanna mengungkap masalah di hari kedua, di mana konser tak sesuai jadwal.
"udah penjelasan dr direktur emvrio selaku penyelenggara event & penjelasan kenapa gaada booth OT. tiket berdendang bergoyang day 2 dijanjikan utk di refund 100%," tulisnya, dikutip Senin (31/10/2022).
Dalam postingan tersebut, ia juga mengunggah video penjelasan dari pihak direktur Emvrio. Selain tiket hari kedua, Berdendang Bergoyang juga menyediakan link tiket refund untuk hari ketiga, bisa klik di sini.
Editor: Iswara N Raditya