tirto.id - Sevil Shhaideh. Pekan lalu nama ini menjadi perbincangan. Sevil dicalonkan sebagai Perdana Menteri Rumania. Ia menjadi kandidat perdana menteri setelah PSD (Partidul Social Democrat /Social Democratic Party/Partai Demokrat Sosial) memenangkan pemilihan legislatif pada 11 Desember 2016 lalu.
Apabila presiden dan parlemen setuju, Sevil akan menjadi perdana menteri perempuan pertama dan muslim pertama yang menduduki jabatan Perdana Menteri di Rumania. Banyak yang tidak menduga perempuan, seorang muslim, akan dipromosikan menduduki jabatan tinggi di pemerintahan.
Mengapa dan bagaimana kemunculan Sevil dalam politik Rumania?
Sejarah Sevil Shhaideh
Penunjukan Sevil cukup mengejutkan banyak pihak mengingat perempuan ini beragama Islam dan warga keturunan Turki-Tatar, salah satu kelompok minoritas di Rumania. Ayah Sevil, Saedin Cambek, merupakan seorang keturunan Turki, sementara ibunya, Muezel Cambek, merupakan warga keturunan Tatar dari Krimea alias keturunan Ukraina. Ibunya merupakan cucu seorang sejarawan ternama, Kemal Karpat.
Warga keturunan Turki dan Tatar terhitung minoritas di Rumania. Berdasarkan hasil sensus pada 2011, warga minoritas di Rumania mencapai 10,5 persen. Dari 10,5 persen tersebut, 0,15 persen (atau 27.698 jiwa) adalah warga keturunan Turki, sementara 0,27 persen (50.920 jiwa) merupakan warga keturunan Ukraina.
Sevil lahir pada 4 Desember 1964 di Constanta. Tempat kelahiran Sevil tersebut dikenal sebagai tempat yang banyak dihuni para warga minoritas keturunan Turki dan Tatar.
Berdasarkan hasil sensus 2011, jumlah pemeluk Islam di Rumania hanya 64.337 jiwa. Kebanyakan merupakan keturunan Turki dan Tatar. Secara mazhab, muslim di Rumania kebanyakan mengikuti Sunni.
Sevil merupakan lulusan Akademi Ilmu Ekonomi Bucharest dengan konsentrasi studi perencanaan ekonomi dan cybernetics pada 1987. Perempuan berambut putih ini menikah dengan pengusaha Suriah, Akram Shhaideh, pada 2011. Liviu Dragnea, Ketua Umum PSD, menjadi saksi pernikahan Akram dan Sevil.
Setelah lulus dari Akademi Ilmu Ekonomi Bucharest, perempuan yang kini berumur 51 tahun itu memulai karirnya sebagai analis programmer di Constanta Trust untuk Mekanisasi Pertanian (1987-1991). Karier Sevil di pemerintah dimulai pada 1991. Perempuan berambut pendek ini didapuk menduduki jabatan manajer sistem informasi di Direktorat Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial Constanta County (1991-1993) dan direktur sistem informasi di Constanta County Council (1993-2007).
Sejak 2012, ia bekerja sebagai sekretaris negara di Kementerian Pengembangan Regional. Pada 2015, Sevil diangkat sebagai sekretaris negara di Kementerian Pembangunan Daerah dan Administrasi Publik. Rekam jejaknya di bidang administrasi publik itulah yang membuatnya menjadi presiden National Association of Public Administration (ANIAP) sejak 2000.
Setelah menduduki kursi sekretaris Negara di Kementerian Pengembangan Regional, perempuan yang juga anggota PSD itu menduduki kursi Menteri Pengembangan Regional dan Administrasi Publik pada 2015 di era pemerintahan Perdana Menteri Victor Ponta. Sevil menggantikan Liviu Dragnea, saksi dalam pernikahannya. Sevil bekerja sejak 20 Mei 2015 hingga akhirnya dia digantikan oleh Vasile Dancu pada 17 November 2015.
Pengaruh PSD di Rumania
PSD bukan partai sembarangan di Rumania. Partai yang berdiri pada 1992 ini merupakan partai besar dengan beragam organ sayap di seluruh penjuru Rumania. Partai berideologikan sosial demokrat ini awalnya merupakan partai pecahan dari Front Penyelamatan Nasional (National Salvation Front/Frontul Salvarii Nationale) di Rumania.
Pada 1993, partai ini bersatu dengan tiga partai lain hingga akhirnya muncul PSDR (Party of Social Democracy in Romania/Partai Sosial Demokrat di Rumania). PSRD semakin kuat setelah RSDP (Romanian Social Democrat Party/Partai demokrasi social Rumania) bergabung ke dalam partai yang dinahkodai Liviu saat ini.
Partai berlambang bunga tulip merah itu mempunyai sekitar 509.000 anggota pada 2014. Saat ini, PSD menguasai 67 dari 136 anggota Senat dan 154 dari 329 anggota Deputi.
Pada pemilihan legislatif yang berlangsung 11 Desember 2016 lalu, PSD meraup 45 persen lebih (atau sekitar 3.204.864 suara) suara. Sementara partai yang menaungi Presiden Rumania sekaligus lawan PSD saat ini, yakni PNL (Partai Liberal Nasional/National Liberal Party /Partidul National Liberal) hanya mampu meraup 20,04 persen total suara (1.412.337 suara).
Pada umumnya, partai pemenang suara parlemen terbanyak dalam pemilihan legislatif di Rumania berhak mengajukan nama perdana menteri. Berdasarkan hasil tersebut, ketua umum partai pemenang legislatif akan menjadi kandidat kuat untuk menjadi perdana menteri di Rumania.
Akan tetapi, Presiden PSD, Liviu Dragnea, tidak dapat maju menjadi perdana menteri karena pria yang sempat menjabat sebagai Menteri Pembangunan Daerah dan Administrasi Publik sejak 2012-2015 itu dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Liviu divonis dua tahun akibat percobaan penggiringan opini pada saat referendum 2012. Selama dua tahun Liviu tidak dapat menduduki posisi apa pun di pemerintahan. Oleh karena itu, PSD selaku partai pemenang mengajukan nama Sevil sebagai kandidat Perdana Menteri.
Dragnea pun memutuskan memilih Sevil, salah satu kader dan rekan terbaiknya di PSD. Bahkan, pria yang sempat berkecimpung di Partai Demokrat Rumania itu sampai menjamin dan bertanggung jawab penuh atas segala kesalahan yang mungkin akan dilakukan Sevil selama memimpin Rumania.
Pro Kontra Sevil Jadi Perdana Menteri
Pemilihan Sevil pun penuh pro-kontra. Ada yang menilai positif maupun negatif. Pengajar Universitas Babes-Boylai, Sergiu Miscoiu, menilai Sevil hanyalah perpanjangan tangan Dragnea. Ia melihat Sevil merupakan orang yang setia kepada Dragnea.
“Ini akan menjadi pemerintahan yang dikendalikan Dragnea,” ujar Sergiu seperti dikutip Reuters, Rabu (21/12/2016).
Walikota Bucharest, Gabriela Firea, justru mengapresiasi niat Dragnea mengajukan Sevil sebagai Perdana Menteri Rumania. Menurut Gabriela, pemilihan Sevil sangat tepat karena sosoknya dianggap cerdas, mampu bersosialisasi dengan masyarakat, dan perempuan. Ia berharap presiden tidak menolak tawaran Dragnea. Bahkan, Gabriela mengatakan, seluruh walikota di Rumania senang dengan penunjukan Sevil.
“Saya merasa bangga dan bahagia bahwa kita bisa mendapatkan perdana menteri berpendidikan, berpengalaman dalam berhubungan dengan masyarakat, yakni dengan PSD, dan juga perempuan! Presiden tidak memiliki alasan untuk menolak dan memberikan jaminan bahwa program pemerintah kami jamin berjalan sukses. Kami akan mendapatkan pertumbuhan ekonomi stabil, meningkatnya gaji, dan pengurangan pajak,” ujar Gabriela via lama Facebook-nya yang dikutip agerpress.
Hanya tinggal menunggu persetujuan presiden untuk menjadikan Sevil sebagai Perdana Menteri muslim pertama di Rumania, sekaligus pemimpin tertinggi pemerintahan pertama di lingkungan Uni Eropa yang berlatar belakang seorang muslim.
Di situlah persoalannya. Presiden Klauss Iohanis terkesan tidak terlalu menyukai pilihan PSD kepada Sevil. Entah karena alasan politik identitas terkait latar belakang agama ataukah alasan politik praktis terkait tuduhan Sevil hanya akan menjadi kepanjangan tangan Dragnea.
Semestinya Iohanis mengumumkan sikapnya pada Kamis lalu. Namun ia memilih menunda pengumuman persetujuan/penolakannya setelah perayaan Natal. Sejak PSD mengajukan nama, baik Iohanis maupun Sevil, tidak mengeluarkan satu pun pernyataan.
Tentu pemuka agama mayoritas, yaitu Kristen Orotodox, lebih suka pemerintahan Rumania dipimpin oleh seorang Kristen Ortodox. Pemimpin gereja ortodox Rumania, Andrei Andreicut, seperti dilaporkan oleh Pbs.org dan AP, secara terbuka menyatakan bahwa secara personal ia lebih menginginkan seorang Rumania (asli) dan seorang penganut Ortodox.
Rumania sebenarnya adalah negara sekuler dan tidak memiliki agama resmi negara. Namun mayoritas rakyat Rumania memang menganut Kristen, 81% di antaranya mengidentifikasi dirinya sebagai penganut Kristen Ortodoks yang tergabung dalam Gereja Ortodoks Rumania.
Update (28 Desember 2016, 19.20 wib): Presiden Klauss Iohanis akhirnya menolak nama Sevil Shhaideh yang diajukan oleh Partai Sosialis Demokrat (PSD) sebagai Perdana Menteri. Dengan ditolaknya nama Sevil, maka PSD sebagai pemenang Pemilu harus mengajukan nama lain sebagai alternatif kedua.
Selain dianggap sebagai kepanjangan tangan Liviu Dragnea, Ketua PSD yang dihukum dua tahun tidak bisa duduk di pemerintahan, Sevil juga terkendala latar belakangnya sebagai seorang muslim. Namun penolakan Iohanis disebut-sebut dipicu karena faktor keamanan. Persisnya karena latar belakang suami Sevil.
Sebelum menjadi warga negara Rumania, suami Sevil diketahui merupakan warga negara Suriah, bahkan bekerja untuk pemerintah Suriah. Setelah menjadi warga Rumania, sang suami diketahui secara terbuka memberikan dukungan kepada Presiden Suriah, Bashar el-Assad, dan juga bersimpati kepada Hezbollah.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zen RS