tirto.id - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memastikan sapi yang dibeli Presiden Jokowi bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Pemerintah berupaya membeli sapi kurban sesuai dengan standar kesehatan bebas PMK.
"Tentunya kami bersama para gubernur menjaga itu supaya semuanya sapi-sapi kurban itu sesuai dengan karakter, sesuai dengan kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementerian terkait," kata Heru di Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Heru menuturkan, proses pengadaan dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah. Sekretariat Presiden menghubungi pihak pemerintah daerah, menanyakan lokasi dan kondisi sapi.
"Kita minta dari peternakan setempat yang ditunjuk oleh Gubernur tentunya kita membantu, ya. Misalnya di Aceh kita tanya Pak Gubernur yang cocok kita beli sapi yang telah ditetapkan di mana? Oh di sini ya kita beli," kata Heru.
"Setelah itu turun Dinas Peternakan setempat dan didampingi oleh dikonsultasikan oleh Kementerian pertanian, kementerian agama juga," tutur Heru.
Heru menuturkan, pemerintah daerah lewat staf dinas pertanian daerah terus memonitor kondisi sapi-sapi yang dibeli untuk kurban. Selain memonitor soal bebas PMK, sapi pemberian presiden juga dijaga kegemukan maupun kondisi lain.
"Istilahnya udah dipingit kira-kira seperti itu dan ada juga yang mendekati sudah mendekati lokasi," kata Heru.
Presiden Jokowi memberikan hewan kurban berupa sapi dengan berat 800 kilogram hingga 1 ton di 34 provinsi pada Hari Raya Iduladha yang jatuh pada Minggu (10/7/2022). Pemberian sapi presiden dijadwalkan bersamaan sapi-sapi kurban pemerintah daerah.
Akan tetapi, proses pengiriman sapi tidak semua berjalan mulus. Ada beberapa daerah mengalami kendala antara lain sulitnya akses pengiriman sapi hingga ketidaksesuaian standar sapi. Pemerintah mengaku ada sapi yang akhirnya dipotong di hari kedua atau mengirimkan lebih dari satu sapi untuk memenuhi standar minimal.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri