Menuju konten utama

Apa Itu Sapi Wisanggeni dan Filosofi Penyebutan Namanya

Sapi Wisanggeni sempat viral saat Hari Raya Qurban karena dibeli Irfan Hakim, apa filosofi dari namanya tersebut?

Apa Itu Sapi Wisanggeni dan Filosofi Penyebutan Namanya
Sapi Wisanggeni. instagram/irfan hakim75

tirto.id - Hewan kurban yang menarik perhatian beberapa hari lalu pada momen perayaan hari raya Idul Adha 2022, salah satunya adalah sapi jumbo bernama Wisanggeni yang dibeli oleh artis Irfan Hakim.

Hewan ini menarik perhatian lantaran merupakan sapi terberat dan termahal di Indonesia.

Sejak tahun lalu, Irfan Hakim membeli sapi yang memiliki bobot dengan berat fantastis untuk hewan kurban, yakni sapi jumbo Grandong.

Pada tahun ini, Irfan membeli Sapi berjenis Limosin dari seorang peternak sapi lokal Jawa Tengah yang memiliki bobot mencapai 1,3 ton.

Sapi yang diberi nama Wisanggeni tersebut dibelinya dengan harga sekitar Rp200 juta.

Hal itu diungkap oleh narahubung Irfan dengan peternak pemilik Wisanggeni. Saat itu, sang pemilik membuka harga di angka Rp200 juta.

Sapi Wisanggeni juga sempat menghebohkan kalangan peternak sapi di Indonesia, karena berhasil menyabet juara 2 nasional mengalahkan sapi-sapi lainnya yang merupakan sapi impor.

Melalui akun YouTube-nya, presenter tersebut menceritakan bahwa hewan kurbannya itu mendapat gelar juara dua kategori A (ekstrem) di Konten Sapi Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia.

Filosofi Nama Sapi Wisanggeni

Nama Wisanggeni sendiri ternyata bukan hanya sekedar nama, melainkan terdapat filosofi di dalamnya, yaitu salah satu nama tokoh dalam pewayangan yang memiliki karakter paling galak dan sangar, namun berwibawa.

Sapi yang menjadi pilihan Irfan Hakim tersebut memiliki karakter yang galak dan tidak sembarang orang dapat memegangnya.

Faktanya, selama sapi jumbo itu masih berada di peternakan, pemilik sapi perlu membayar orang untuk membersihkan dan mengganti tali si Wisanggeni. Orang tersebut biasanya dibayar Rp 1-2 juta.

Sementara itu, saat pertemuan pertama dengan Wisanggeni, Irfan Hakim perlahan bisa menyentuh dahi sapi jumbo tersebut.

Irfan Hakim terlihat mengajak berbicara dan mengelus Wisanggeni serta membacakan salawat.

Irfan Hakim yang dikenal sebagai penyayang hewan ini tampak menyediakan kandang yang sangat rapi dan bersih sehingga terlihat Wisanggeni betah.

Dalam unggahannya, Irfan berharap agar para penonton untuk tidak melihat dari bobot atau harga sapinya namun menjadikannya hanya sebagai inspirasi karena menurutnya, berkurban adalah berdasarkan keikhlasan hati masing-masing orang.

Baca juga artikel terkait SAPI LOKAL atau tulisan lainnya dari Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans
Penulis: Ai'dah Husnala Luthfiyyah Ans
Editor: Dhita Koesno