tirto.id - Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi tak ragu menyimpulkan kasus dugaan korupsi PT Asabri dan PT Jiwasraya punya modus operandi yang sama. Keduanya sama-sama tidak awas menempatkan aset sehingga membuat nilai aset finansial mereka tergerus.
"Mirip-miriplah kasusnya," kata Achsanul kepada reporter Tirto, Senin (13/1/2020).
Potensi kerugian negara mencapai Rp16 triliun. Untungnya, tak seperti Jiwasraya, keuangan Asabri masih aman karena mereka mendapatkan premi Rp1 triliun per tahun dari TNI-Polri.
Kesamaan lain adalah keduanya pernah membeli saham di PT Hanson International Tbk milik taipan Benny Tjokro. Benny kini sudah ditetapkan tersangka untuk kasus Jiwasraya. Belum ada pernyataan resmi apa peran Benny dalam kasus ini.
Kesamaan keduanya tak berhenti sampai situ saja. Keduanya juga kerap mendapat penghargaan, meski apa yang diperoleh Asabri relatif kurang prestisius ketimbang Jiwasraya.
Salah satu penghargaan yang pernah didapat Asabri adalah Best Strategic Brand dari BUMN Branding & Marketing Award 2018. Mengutip situs resmi mereka, ini adalah penghargaan kedelapan yang didapat perusahaan sepanjang 2018.
Satu bulan setelahnya, tepatnya pada 9 Desember 2018, Asabri kembali mendapat penghargaan IT Governance Awards pada ajang Forum Teknologi Informasi (FORTI) BUMN Awards 2018.
Jiwasraya, di sisi lain, juga pernah mendapat penghargaan dari BUMN pada tahun yang sama. Mereka diberi titel Product Development Terbaik di sektor finansial.
Penghargaan-penghargaan baru didapat Asabri pada 2019.
Asabri mendapat penghargaan dari BUMN Marketeers Award pada April 2019. Mereka mendapat lima penghargaan sekaligus (medali perak dan perunggu), termasuk Silver Winner The Most Promising Company in Marketing 3.0.
28 Agustus 2019, Majalah TopBusiness mengganjar Asabri dua penghargaan sekaligus. Pertama diberikan kepada Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja sebagai TOP CEO Insurance 2019, kedua penghargaan kepada Asabri sendiri sebagai perusahaan, yaitu TOP Asuransi Wajib/Sosial 2019.
Penghargaan lain yang diterima Asabri di tahun 2019 adalah Silver Winner untuk kategori Brand Visual di ajang Public Relation Indonesia Awards (PRIA), juga titel kinerja sangat bagus dari Majalah Infobank pada September 2019.
Lembaga Pemberi Kurang Awas
Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Toto Pranoto pernah mengatakan penghargaan yang diperoleh Jiwasraya adalah bukti kalau lembaga pemberi penghargaan tidak kritis. Sebab sebenarnya kasus Jiwasraya sudah mencuat selama 2018.
Ia tak hanya mengkritik BUMN, tapi juga media dan lembaga lain yang juga pernah memberi penghargaan ke Jiwasraya.
Bagi Toto, boom award seperti ini "sudah menjadi seperti industri sendiri" dan "kadang seperti terkesan kejar tayang juga." "Karena sebab itu mungkin para dewan juri menjadi sedikit tidak awas," kata Toto kepada reporter Tirto, Senin (30/12/20190).
Apa yang dikatakan Toto rasanya relevan juga dengan kasus Asabri. Sebab, seperti yang dikatakan Achsanul Qosasi, BPK sebenarnya juga pernah memperingatkan Asabri agar membenahi portofolio saham tujuan investasi mereka supaya terhindar dari risiko kerugian pada 2016 lalu.
Namun, katanya, "belum semua rekomendasi dilakukan, terutama soal sejumlah investasi yang kurang baik."
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Rio Apinino