tirto.id - Seorang warga Sawah Barat, Duren Sawit, Jakarta Timur, Misnah (30) berlari mendekati Sandiaga. Sambil berkaca-kaca ia menceritakan kondisi anaknya yang mengidap kelenjar getah bening dan harus segera dioperasi.
Kepada Tirto Misnah bercerita, setelah mengunjungi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), ia membutuhkan uang belasan juta untuk anaknya yang berusia 1,5 tahun. Namun hingga saat ini ia baru mengantongi 5 juta. Sehingga anaknya masih belum bisa ditangani. Selanjutnya ia dipindah tangankan ke daerah Grogol yang dirasa jaraknya cukup jauh, bila menggunakan BPJS.
Sedangkan kondisi Misnah kesulitan untuk mengakses BPJS. Dulu ia pernah menggunakan BPJS, namun karena kendala biaya, ia tak sanggup untuk membayar biaya bulananan.
"Kemarin udah saya bayar semua katanya biar semua dibikin gratis. Ternyata di Puskesmas nggak bisa dibikin gratis. Makanya saya pinjem BPJS orang buat anak saya yang sakit sedangkan kelenjarnya tambah menggede," kata Misnah kepada Tirto.
Kondisi Misnah merupakan satu contoh dari sistem birokrasi khususnya bidang kesehatan yang dinilai masih ruwet. Menanggapi hal itu, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno mengaku telah memiliki program Kesehatan Indonesia Raya untuk mengatasi persoalan seperti yang dialami Misnah.
"Jadi kita ada program Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) mudah-mudahan bisa difasilitasi," kata Sandiaga di Sawah Besar, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Seperti dikutip dari Antara, program Kesira dari Gerindra ini sudah berjalan di seluruh Indonesia. Adalah program pendampingan yang menyediakan 350-an lebih ambulans.
Grace Rosaline, dari Kesira, menganggap kendala warga seperti Misnah bisa disiasati dengan mengikuti prosedur yang benar. "Terus kita (mencari) tau (dulu) dia sudah berobat ke puskesmas yang terdekat yang mana. Itu ada step-stepnya dan pasti bisa dibantu. Kalau memang langsung kesana nggak mengikuti prosedur dari awal memang sangat sulit," ujar Grace.
Penulis: Tresna Yulianti
Editor: Jay Akbar
