Menuju konten utama
Cholid Ghoromah

"Semua Rindu Persebaya Berlaga"

Bertahun-tahun Persebaya tak bisa merumput karena konflik internal, sebagai imbas keruwetan persepakbolaan Indonesia. Setitik harapan muncul setelah kemenangan Persebaya dalam gugatan penggunaan nama dan logo. Bagaimana Persebaya selama ini memperjuangkan nasibnya?

Cholid Ghoromah. Tirto.ID/Sabit

tirto.id - Persebaya tidak bisa berkompetisi sejak 2013 akibat sengkarut persepakbolaan Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Dualisme sejak 2010 menyebabkan pertikaian di internal tim yang bermarkas di Karanggayam tersebut. Para suporter setia Persebaya harus bersabar menanti kejelasan nasib tim kesayangannya.

Harapan besar muncul setelah Persebaya memenangkan gugatan penggunaan nama dan logo atas PT Mitra Muda Inti Berlian. Kongres PSSI 8 Januari 2016 di Bandung, diharapkan bisa memberikan titik cerah bagi Persebaya.

Bagaimana perjuangan Persebaya untuk kembali diakui? Berikut petikan wawancara tim Tirto dengan Direktur Utama PT Persebaya Indonesia, Cholid Ghoromah:

Persebaya sudah hampir 6 tahun berjuang untuk merebut kembali pemulihan status di PSSI, apa yang Anda rasakan?

Perjuangan ini memang berat, tetapi kami tak akan menyerah. Karena bagi kami, Persebaya berkompetisi itu hal yang diinginkan oleh semua pencinta bola di Indonesia

Sejak memenangkan gugatan nama dan logo Persebaya di Kemenkumham, Persebaya tampak langsung menggenjot latihan dan persiapan tim. Apakah ini berpengaruh?

Tentu berpengaruh. Jadi begini, ketika itu kita dan Bonek berjuang untuk mendapatkan legalitas berupa pengesahan nama dan logo Persebaya agar tidak dipakai oleh pihak lain, karena kita jengah juga melihat nama Persebaya dipakai oleh orang lain. Padahal lisensi berkompetisi Persebaya ada di PT Persebaya Indonesia. Kita difitnah ini-itu, tapi kita tetap maju. Alhamdulillah, surat itu berhasil kita dapatkan dan mereka terpaksa mengubah nama menjadi bukan Persebaya.

Namun mereka mengajukan banding?

Pengadilan niaga dan pidana memang terus bergulir, tetapi Persebaya bersama kuasa hukum kami terus dan terus maju. Toh juga akhirnya di pengadilan terbukti bahwa Persebaya yang asli dan sah ialah Persebaya milik PT Persebaya Indonesia yang bermarkas di Karanggayam.

Lalu apa yang anda dan teman-teman di manajemen Persebaya lakukan?

Setelah itu, kami siapkan semua datanya agar Persebaya dapat kembali berkompetisi. Kami susun tim dengan mayoritas pemain dari klub internal. Klub internal ini sangat setia dengan kami, kecuali yang sudah keluar dari keanggotaan.

Kami kemudian mengagendakan agar Persebaya harus tetap eksis, dengan mengadakan beberapa uji coba. Kita agendakan uji coba ke Tuban, Probolinggo, dan lain-lain. Tujuannya agar Persebaya tetap eksis dan tim bisa cepat terbentuk. Kami tak ada niatan apapun, percayalah. Kita dan Bonek akan selalu bersinergi agar Persebaya lebih kuat

Apakah separuh perjuangan selama ini tercapai dengan dimenangkannya Persebaya oleh Kemenkumham?

Begini, kemenangan penggunaan nama dan logo itu bagi kami adalah anugerah. Ini yang buat saya gembira. Saya hakulyakin teman-teman yang lain, terutama Bonek juga senang. Ini bukan cuma kerja manajemen, tetapi ini kemenangan yang kita rebut bersama. Semua turut andil dalam kemenangan ini, bukan cuma manajemen Persebaya.

Sepertinya harapan penikmat bola di Indonesia sangat tinggi atas pemulihan status Persebaya, pandangan anda?

Persebaya adalah tim besar. Siapa pun rindu bertanding dengan Persebaya. Kami, manajemen dan Bonek, akan berusaha mengembalikan Persebaya ke kompetisi nasional. Kami tidak kurang-kurang meminta ke PSSI, meminta ke Kemenpora, ataupun pihak terkait, agar Persebaya kembali dipulihkan haknya. Kami tak pernah keluar dari keanggotaan PSSI. Kami ketika itu hanya tak mau atur-mengatur skor. Karena kami bersih, ya kami akhirnya didegradasikan. Karena masyarakat banyak yang tak suka, ya jadilah sepakbola Indonesia ramai.

Prinsip saya, walaupun harapan itu sekecil biji sawi, Persebaya akan terus kami perjuangkan. Berapa banyak orang yang akan tertolong jika Persebaya kembali berlaga? Stadion pasti ramai, sorak-sorai penonton, banyak penjual yang dibeli dagangannya. Ingat, lho, Bonek sekarang juga bondo. Banyak yang tak kebagian tiket, terutama jika pertandingan melawan Arema. Ekonomi masyarakat akan terbantu.

Apakah anda sudah berkomunikasi dengan PSSI?

Kami selalu berkomunikasi baik dengan Ketua Umum PSSI, Pak Edy Rahmayadi, maupun dengan Exco. Mayoritas mereka dan para voters Kongres PSSI ingin Persebaya dapat kembali.

Di Kongres PSSI nanti, apakah Persebaya yakin akan kembali dipulihkan haknya?

Saya yakin, tetapi harus diperhatikan bahwa pemulihan ini harus tanpa syarat. Semua rindu Persebaya berlaga. Semua rakyat Surabaya kangen dengan suasana stadion yang ramai. Semua tak sabar melihat Persebaya menangan.

Harapan anda terhadap Persebaya dan persepakbolaan nasional ke depan?

Yang jelas, Persebaya harus dipulihkan dulu. Itu yang paling dekat. Jangan ada lagi main-main kotor seperti atur skor dan lain-lain. Sudahlah, itu masa lalu saja yang harus kita tutup bersama. Kita bangun kembali persatuan dan kita bersama-sama bangun sepakbola ke arah yang lebih baik.

Baca juga artikel terkait PERSEBAYA atau tulisan lainnya dari Vecga Septyanz Ibagaza

Reporter: Vecga Septyanz Ibagaza
Penulis: Vecga Septyanz Ibagaza
Editor: Fahri Salam