Menuju konten utama

Selain Corona, Jiwasraya Disebut Jadi Sebab IHSG Turun Drastis

AMII menyatakan gagal bayar polis asuransi Jiwasraya menyumbang peran signifikan di balik anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bawah angka 5.000.

Selain Corona, Jiwasraya Disebut Jadi Sebab IHSG Turun Drastis
Dua karyawan berbincang di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/10/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

tirto.id - Asosiasi Manager Investasi Indonesia (AMII) menyatakan gagal bayar polis asuransi Jiwasraya menyumbang peran signifikan di balik anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bawah angka 5.000. Dengan kata lain, penurunan IHSG dinilai bukan sepenuhnya disebabkan sentimen negatif baru-baru ini seperti pandemi Corona atau COVID-19 atau anjloknya harga minyak.

“Tadi katanya ada Corona. Saya coba ilustrasikan ya. Dari 3 negara terdampak Corona dengan jumlah lebih dari kita, JCI turunnya lebih dalam,” ucap Sekretaris Jenderal AMII Afifa dalam diskusi di kantor Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Afifa mengatakan ukuran pasar modal seperti Jakarta Stock Exchange Composite Index (JCI) menunjukan penurunan cukup dalam. Dari data Bloomberg posisi JCI (IHSG) sebelum 21 Januari 2020 sudah berada di level yang lebih rendah dari indeks saham lainnya seperti Cina, Hong Kong, dan Singapura.

Hingga Rabu (11/3/2020) kemarin secara year to date (YTD) misalnya, IHSG terkoreksi 18,18 persen. Sementara itu indeks Shanghai Composite Index milik Cina secara YTD menglami koreksi 2,68 persen.

Indeks Hang Seng Index milik Hong Kong juga tercata secara YTD mengalami koreksi 10,49 persen dan Strait Times Index milik Singapura tercatat terkoreksi 13,62 persen secara YTD.

Menariknya, Cina yang menjadi episentrum dari pandemi Corona justru hanya mengalami koreksi terkecil. Singapura yang belakangan kasusnya dilaporkan terus bertambah masih mampu menjaga koreksinya tidak sedalam Indonesia.

“Kok kalau Cina yang kena Corona enggak turun-turun amat? Secara penurunan JCI lebih dalam. Indonesia terkena depresiasi lebih besar daripada negara lain yang terdampak lebih besar dari Corona,” ucap Afifa.

Ia pun berkesimpulan, “Kasus Jiwasraya menimbulkan sentimen negatif melebihi penyebaran COVID-19.” Hal ini juga sejalan dengan temuannya kalau usai kasus Jiwasraya banyak investor tak lagi mempercayai pasar saham Indonesia dan memilih menaruh dananya dalam bentuk obligasi.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz