Menuju konten utama
Temuan PSI

Sekolah Tatap Muka Jakarta: Ada Kerumunan saat Antar Jemput Siswa

Ada pelanggaran prokes yaitu kerumunan saat orangtua melakukan antar jemput anaknya saat sekolah tatap muka di Jakarta.

Sekolah Tatap Muka Jakarta: Ada Kerumunan saat Antar Jemput Siswa
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu 14 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (30/8/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - DPRD DKI fraksi PSI mengaku menemukan pelanggaran protokol kesehatan yaitu kerumunan saat orangtua melakukan antar jemput anaknya di masa sekolah tatap muka terbatas.

Pelanggaran protokol kesehatan tersebut ditemukan saat anggota DPRD fraksi PSI, August Hamonangan meninjau langsung kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN 01 Pagi Pejaten Timur dan SDN 01 Cikoko Pagi.

Dari hasil kunjungan, ditemukan adanya pelanggaran protokol kesehatan pada saat mengantar jemput anak di depan sekolah. Selain itu, waktu belajar sekolah yang dipersingkat hanya 1,5 jam membuat sejumlah orangtua murid ataupun pengantar memilih untuk menunggu di sekolah sehingga terjadi kerumunan karena tidak adanya area tunggu atau pun area khusus antar jemput di sekolah.

August menuturkan, kerumunan ini jelas membahayakan dan berpotensi terjadinya klaster sekolah dan harus segera ditindaklanjuti.

“Pemprov DKI Jakarta tidak bisa membiarkan sekolah untuk bekerja sendiri dalam melakukan penertiban, harus juga melibatkan Satgas Kelurahan dan Kecamatan. Apalagi kerumunan terjadi di luar sekolah sehingga pihak sekolah dan Satpol PP Kelurahan atau Kecamatan harus turun tangan,” kata August melalui keterangan tertulisnya, Selasa (31/8/2021).

Anggota komisi A DPRD DKI itu menjelaskan, penerapan protokol kesehatan di sekolah perlu mendapatkan perhatian lebih karena anak merupakan kelompok rentan terpapar Covid-19, terlebih siswa tingkat SD yang masih belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19.

“Tidak hanya sekolah yang harus bertanggung jawab, uji coba PTM harus melibatkan orangtua atau wali murid. Jangan sampai sekolah menjadi penyebab peningkatan kasus Covid-19 pada anak,” ucapnya.

Namun selain adanya kerumunan para penjemput, protokol kesehatan di lingkungan sekolah sudah berjalan baik. Antara lain adanya satgas COVID-19 sekolah, pembatasan kapasitas 50 persen maupun proses desinfektan ruangan kelas sebelum dan sesudah pembelajaran.

Siswa pun turut dididik untuk menerapkan protokol kesehatan mulai dari pengecekkan suhu, masker dan cuci tangan sebelum masuk sekolah di gerbang masuk, hingga penjagaan jarak tempat duduk dan sarana sanitasi.

August mengingatkan agar kegiatan ekstrakurikuler setelah jam sekolah atau akhir pekan ditiadakan sehingga fokus utama sekolah saat ini hanya untuk pemberian materi akademis.

Pada PTM tahap 1, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI melaksanakan di 610 sekolah dan rencananya dalam waktu dekat akan ditambahkan 890 sekolah lagi.

“Saya harap yang sudah baik terus berjalan, jangan sampai ketat di awal lalu mulai longgar di kemudian hari. Di sini pentingnya peran Satgas Covid Sekolah untuk terus memantau dan mengingatkan,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH TATAP MUKA 2021 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri