Menuju konten utama

ID Food Akan Suplai Ayam dan Telur untuk Makan Bergizi Gratis

Berbeda dengan ayam dan telur, sampai saat ini ID Food belum mampu menyediakan sepenuhnya susu untuk kebutuhan program Makan Bergizi Gratis.

ID Food Akan Suplai Ayam dan Telur untuk Makan Bergizi Gratis
Siswa SMAN 3 Semarang menunjukkan makan gratis yang ia dapat dari Mendag. tirto.id/Baihaqi Annizar

tirto.id - ID Food bakal menyuplai kebutuhan daging ayam dan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bakal dimulai awal Januari 2025. Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID FOOD, Bernadetta Raras, mengungkapkan kebutuhan itu bakal dipenuhi dari produksi para peternak lokal.

"Jadi kita siap, intinya kalau untuk Makan Bergizi Gratis, kita siap untuk suplai ayam dan telur," ungkap Raras kepada awak media di areal persawahan PT Sang Hyang Seri, di Sukamandi, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).

Selain ayam dan telur, ID Food juga siap menyuplai kebutuhan susu dari program prioritas Presiden Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto itu. Namun, kini dia tengah membuat konsep yang memungkinkan untuk dilakukan dalam penyediaan susu, mengingat produksi susu nasional sangat tak sebanding dengan kebutuhan susu untuk program MBG.

Menurut Raras, tidak mungkin ID Food mendatangkan 1-6 juta sapi perah untuk memasok kebutuhan susu dalam program MBG.

"Saat ini Kementerian BUMN juga minta kepada kami, termasuk PTPN dan lain sebagainya untuk menyiapkan susu. Cuma kita lagi bikin konsepnya yang possible dilakukan, butuhnya Oktober atau Januari itu sudah langsung lari. Kalau sekarang harus datengin tadi satu juta atau enam juta sapi, ya tidak mungkin," sambungnya.

Sebaliknya, kata dia, pemenuhan kebutuhan ayam dan telur akan lebih mudah dilakukan lantaran selama ini ID Food telah memasok dua bahan pangan itu untuk program penurunan tengkes atau stunting yang diinisasi Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Menurut Raras, sejak 2023 ID Food telah menyiapkan sekitar 1,4 juta kilo ayam dan telur bagi 1,4 juta keluarga rawan stunting di 7 provinsi. Jika program MBG mulai berjalan, suplai ayam dan telur akan dialihkan dari program penurunan stunting.

Meski begitu, agar pasokan daging ayam dan telur yang dipenuhi oleh peternak lokal dapat mencukupi kebutuhan program, Raras menyarankan agar pemerintah dapat lebih spesifik dalam menentukan daerah mana yang bakal disasar. Sampai saat ini, ID Food baru hanya bisa mendapat 80 persen suplai daging ayam dan telur dari para peternak di Pulau Jawa.

"Karena kita kalau program nasional syaratnya dua, dari peternak itu pertama dia harus sertifikasi halal lalu kemudian di harus NKV (Nomor Kontrol Veteriner). Nah, saat ini peternak di Indonesia itu tidak banyak yang sudah melakukan sertifikasi halal dan NKV, mungkin entah dari pendampingannya kurang atau dari sisi biaya ya untuk sertifikasi tersebut," bebernya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santosa, menekankan untuk menyukseskan program MBG, pemerintah harus bisa melakukan diversifikasi pangan dengan pangan lokal. Ini mengingat banyaknya sasaran program MBG yang hampir mencakup seluruh siswa dari berbagai jenjang pendidikan di seluruh Indonesia.

Selain diversifikasi pangan, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga meminta agar pemerintah dapat mempertimbangkan pemilihan wilayah untuk pelaksanaan program. Pun kebutuhan bahan pangan juga harus dihitung betul agar nantinya program dapat berjalan maksimal.

Andreas menghitung, untuk memenuhi kebutuhan program MBG, setidaknya pemerintah memerlukan 20,7 juta liter susu per hari. Dengan mempertimbangkan produksi saat ini, kebutuhan itu jelas tidak akan bisa terpenuhi.

"Sehingga kemungkinan besar kalau itu dilaksanakan, sesuai dengan jumlah yang akan menerima. [Murid] dan ibu hamil sudah termasuk itu, nanti kebutuhan susu akan melonjak sekitar 3-5 tahun. Dan itu semuanya nanti dari mana? Dari impor. Selama 25 tahun terakhir ini, ternak sapi perah hanya bertambah 150 ribu. Saat ini hanya sekitar 500 ribu sapi perah dan itu pun sudah turun," jelas dia.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi