Menuju konten utama

Sekjen PAN Sebut Prabowo Tak Niat Menghina Masyarakat Boyolali

"Justru Pak Prabowo itu ingin memberikan penekanan bahwa ya masyarakat kecil sering mendapat diskriminasi, marjinalisasi," ujar Eddy

Sekjen PAN Sebut Prabowo Tak Niat Menghina Masyarakat Boyolali
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan kata sambutan pada Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta, Kamis (11/10/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/ama/18

tirto.id - Sekretaris PAN Eddy Soeparno menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tak punya niat merendahkan masyarakat Boyolali saat berpidato di wilayah tersebut, Selasa (30/11/2018) lalu.

Menurut Eddy, Prabowo hanya ingin menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang kerap mendapat perlakuan diskriminatif saat berpidato di Boyolali. Dia disebutnya tak berniat merendahkan masyarakat Boyolali.

"Justru Pak Prabowo itu ingin memberikan penekanan bahwa ya masyarakat kecil sering mendapat diskriminasi, marjinalisasi," ujar Eddy di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu (4/11/2018).

"Tentu dalam hal ini saya prihatin segala sesuatu yang diucapkan itu rawan untuk dipolitisir."

Video berdurasi kurang dari semenit yang berisi potongan pidato Prabowo di Boyolali jadi viral di media sosial. Sebabnya, Prabowo kala itu sempat menyebut warga Boyolali tidak bisa masuk hotel-hotel mewah dan megah di Jakarta.

Tidak ada peserta acara yang protes dengan pernyataan Prabowo saat itu. Sebagian besar dari mereka justru malah tertawa dan setuju mendengar kritik satire ala Prabowo itu.

Eddy heran jika banyak laporan masyarakat kepada kepolisian atas setiap ucapan yang dilontarkan politisi selama masa kampanye pemilu 2019. Menurutnya, kebiasaan seperti itu dapat mempengaruhi netralitas dan obyektivitas politisi dalam menyampaikan suatu hal.

"Jangan sampai kita justru dalam 5 sampai 6 bulan ke depan di tahun politik itu selalu berkejaran dengan masalah hukum. Tolong saya berharap, apapun yang kami sampaikan dicerna baik," kata Eddy.

"Kasihan tokoh kita yang ingin menyampaikan sesuatu yang baik ke masyarakat tapi justru penyampaiannya diplintir dan dijungkirbalikkan sehingga kesannya negatif."

Boyolali adalah wilayah basis suara lawan Prabowo di pemilu 2019, Joko Widodo. Daerah itu juga dikenal sebagai kandang PDI Perjuangan.

Pada pemilu legislatif 2014, PDIP menguasai 25 kursi DPRD Boyolali dari total 45 kursi. Saat Pilpres 2014 Jokowi-JK juga menang tiga kali lipat dibanding Prabowo dengan perolehan suara 457.914 (75.91 persen) berbanding 145.353 (24.09 persen) yang diraih Prabowo-Hatta.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yulaika Ramadhani