Menuju konten utama

Sejarah World Schrizofenia Day dan Mengapa Harus Diperingati?

Skizofrenia merupakan penyakit mental yang menyebabkan seseorang memiliki pengalaman realitas yang berubah.

Sejarah World Schrizofenia Day dan Mengapa Harus Diperingati?
Ilustrasi skizofrenia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Skizofrenia merupakan penyakit mental yang menyebabkan penderitanya mempunyai gangguan delusi, halusinasi, bicara tidak beraturan, permasalahan pada pemikiran dan berkurangnya motivasi secara signifikan.

Psikiater Swiss Eugen Bleuler pertama kali menggunakan istilah 'skizofrenia' pada 1911 untuk menekankan kebingungan mental dan keadaan terfragmentasi yang dialami banyak orang dengan kondisi tersebut.

Saat ini seringkali penyakit mental skizofrenia diartikan secara keliru dengan menyebutnya sebagai kepribadian ganda.

Menurut penelitian sebagian besar penyakit skizofrenia diderita oleh pria. Penyakit skizofrenia ini memiliki angka kematian yang tinggi.

Skizofrenia merupakan penyakit mental yang menyebabkan seseorang memiliki pengalaman realitas yang berubah. Hal itu menyebabkan psikosis, ketika orang mengalami delusi dan halusinasi.

Skizofrenia memengaruhi pikiran, persepsi dan perilaku orang dan mengganggu kemampuan mereka untuk bekerja di tempat kerja, sekolah atau berhubungan dengan orang lain.

Orang dengan skizofrenia sering mengalami stigma di masyarakat, yang bisa menjadi salah satu masalah terbesar mereka. Kebanyakan orang menganggap skizofrenia sulit untuk dipahami.

Pandangan bahwa skizofrenia diderita oleh mereka yang tunawisma ataupun pasien yang diharuskan untuk tinggal di rumah sakit jiwa adalah suatu kesalahan. Faktanya skizofrenia juga diderita oleh seseorang yang tinggal di rumah bersama keluarga ataupun mereka yang tidak terlihat menderita penyakit ini.

Sejarah dan Peringatan Hari Skizofenia

Peringatan Hari Skizofrenia di seluruh dunia diperingati setiap 24 Mei. Hari Skizofrenia di dunia diciptakan oleh Yayasan Skizofrenia Nasional Amerika untuk menghormati Dr. Philippe Pinel, seorang tokoh yang mengawali upaya untuk memberikan perawatan dan pengobatan kepada seseorang yang menderita penyakit mental.

Hari peringatan skizofrenia ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh 1 dari 100 orang di dunia yang menderita penyakit mental skizofrenia. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi semua orang tentang penyakit skizofrenia serta menghilangkan stigma yang salah tentang penyakit skizofrenia.

Orang yang menderita penyakit skizofrenia dianggap gila, mereka dipandang sebagi individu yang kejam dan agresif. Nyatanya mereka adalah seseorang yang hanya berusaha berjuang untuk mengelola gejala dari suatu kondisi yang mendistorsi realitas mereka.

Sementara itu saat ini pendangan tentang penyakit mental telah berubah ke arah yang lebih baik beberapa tahun terakhir ini. Hal ini dikarenakan banyak publik figur yang terbuka berbicara lantang mengenai perjuangannya menghadapi penyakit mental.

Cara Menyebarkan Kesadaran Tentang Penyakit Skizofrenia

Dr. Vidyadhar Watve, mantan presiden Indian Psychiatric Society, mengatakan bahwa skizofrenia adalah penyakit kronis, kambuh dan sembuh.

“Namun, perawatan komprehensif dapat membantu melawan gangguan tersebut dengan intervensi farmakologis, psikososial, dan dukungan keluarga. Peran anggota keluarga sangat besar. Sayangnya, masih ada stigma dan diskriminasi yang terkait dengan gangguan seperti skizofrenia dan banyak yang tidak menerima perawatan kesehatan mental spesialis," katanya.

Menurut WHO, ada berbagai pilihan perawatan yang efektif untuk orang dengan skizofrenia dan setidaknya satu dari tiga orang dengan kondisi tersebut akan dapat pulih sepenuhnya.

Berikut merupakan cara untuk menyebarkan kesadaran tentang penyakit skizofrenia.

1.Mengedukasi diri sendiri

Hal pertama dimulai dari diri sendiri dengan cara memulai percakapan tentang skizofrenia dan menawarkan informasi yang akurat tentang kondisinya kepada orang lain.

2.Membagikan pengalaman tentang penyakit skizofrenia

Berbagi pengalaman dengan orang lain dapat membantu menyebarkan kesadaran dan mendorong mereka untuk berbicara tentang perjuangan mereka dan mendapatkan bantuan. Selain itu Banyak orang merasa lebih baik dan tidak sendirian ketika mereka dapat berhubungan dengan orang lain.

3.Manfaatkan sosial media

Aplikasi media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok adalah platform yang dapat digunakan untuk menyebarkan kesadaran dan informasi yang benar soal skizofrenia.

4. Peka terhadap keadaan mental orang terdekat

Bertanya kabar dengan circle terdekat merupakan hal yang penting. Jika mereka mempunyai indikasi bahwa mereka sangat stres atau depresi tawarkan bantuan atau beri tahu mereka tentang layanan kesehatan mental terdekat.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT SKIZOFRENIA atau tulisan lainnya dari Risa Fajar Kusuma

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Risa Fajar Kusuma
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Nur Hidayah Perwitasari