tirto.id - Ditangkapnya salah seorang anggota Komite Eksekutif atau Exco PSSI, Johar Lin Eng, bisa jadi menorehkan sejarah baru di persepakbolaan nasional. Untuk pertamakalinya, aparat kepolisian menangkap anggota Exco PSSI dan menetapkannya sebagai tersangka atas dugaan kasus pengaturan skor atau match fixing di kompetisi sepakbola Indonesia.
Johar Lin Eng diciduk aparat Polda Metro Jaya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada Kamis (27/12/2018), sesaat setelah mendarat dari Solo. Berikut ini profil dan sejarah karier Johar Lin Eng yang namanya mencuat setelah disebut-sebut terlibat pengaturan skor dalam acara Mata Najwa beberapa waktu lalu.
1963
Asli Semarang
Johar Lin Eng lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 8 September 1963. Sebelum terjun ke kancah persepakbolaan daerah dan nasional, ia sempat bekerja sebagai karyawan swasta.
___________________________
2013
Ketua PSSI Jateng
Menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah. Johar Lin Eng menduduki posisi ini selama dua periode, yakni 2013-2017 dan 2017-2021.
___________________________2015
Masuk PSSI Pusat
Johar Lin Eng masuk dalam jajaran kepengurusan PSSI pusat sebagai anggota Komite Kompetisi. Namun, pada 2016, ia mengundurkan diri dari jabatannya itu atas desakan anggota Asprov Jawa Tengah.
Saat itu, PSSI masih menjalani skorsing dari FIFA dan tidak bisa beraktivitas selama masa hukuman itu. Maka itulah, anggota Asprov Jawa Tengah meminta Johar Lin Eng untuk fokus mengurusi persepakbolaan di Jawa Tengah.
___________________________
2017
Rangkap Jabatan
Pergantian kepemimpinan di PSSI dengan tampilnya Edy Rahmayadi sebagai ketua umum membuka jalan karier bagi Johar Lin Eng untuk kembali bermain di pusat. Ia terpilih sebagai salah satu anggota Komite Eksekutif atau Exco PSSI.
Selain Johar Lin Eng, anggota Exco PSSI lainnya adalah Dirk Soplanit, Very Mulyadi, Juni Ardianto Rahman, Pieter Tanuri, AS Sukawijaya (Yoyok Sukawi), Condro Kirono, Yunus Nusi, Gusti Randa, Refrizal, Hidayat, dan Papat Yunisal. Dua nama terakhir juga sempat disebut-sebut terlibat kasus pengaturan skor. Hidayat bahkan telah mengundurkan diri.
Di kepengurusan PSSI, Johar Lin Eng merangkap sejumlah jabatan, yakni sebagai Ketua Komite Futsal dan Ketua Komite Sepakbola, selain masih sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah.
___________________________
2018
Ditangkap & Tersangka
Antara akhir 2017 hingga awal 2018, jabatan Johar Lin Eng bertambah lagi. Edy Rahmayadi menunjuknya untuk menjadi Plt. Ketua Asprov PSSI di dua provinsi lain, yakni Kepulauan Riau dan Aceh.
Dalam acara Mata Najwa tanggal 19 Desember 2018, nama Johar Lin Eng disebut-sebut terlibat skandal pengaturan skor di kompetisi Liga 3. Keterlibatannya terkuak berkat kesaksian Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, dan putrinya yang menjabat sebagai Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indrayanti.
Kapolri Tito Karnavian, yang hadir dalam acara Mata Najwa, langsung membentuk Satgas Mafia Pengaturan Skor. Hasilnya, pada 28 Desember 2018 Johar Lin Eng -yang memakai nama lain: Jasmani- ditangkap di area kedatangan Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dan kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
___________________________
Editor: Iswara N Raditya