Menuju konten utama

Satgas Covid-19: Vaksin Tak Mengandung Magnet, Hati-hati Pilih Info

Menurut Satgas Covid-19, koin bisa menempel di kulit karena ada keringat, bukan karena vaksin mengandung magnet.

Satgas Covid-19: Vaksin Tak Mengandung Magnet, Hati-hati Pilih Info
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito angkat bicara soal beredarnya informasi yang mengatakan kalau "vaksin mengandung magnet". Ia bilang, informasi itu tidak benar alias hoaks.

"Perlu diketahui bahwa vaksin tidak mengandung magnet," kata Wiku seperti dikutip laman resmi Satgas Covid-19.

Menurut dia, koin bisa menempel di kulit karena adanya keringat, bukan karena vaksin yang mengandung magnet.

"Koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya. Sehingga menimbulkan gaya magnet," tambah Wiku.

Untuk itu, Wiku mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dalam mencari informasi, terutama yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Selain itu, ia juga meminta untuk menjauhi berita atau informasi yang sumbernya tidak memiliki kredibilitas dan tidak jelas asal usulnya. Sebaiknya, kata dia, informasi yang didapat itu harus diverifikasi melalui kanal resmi penanganan COVID-19 atau melalui berita di media massa.

"Karena jika masyarakat menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, sama saja dengan menyebar berita bohong. Dan tentunya menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi di Indonesia," pesan Wiku.

Sekali lagi, Wiku mengimbau masyarakat agar tidak tersesat dalam menerima informasi, terutama yang beredar begitu saja di internet. Apabila dirasa janggal, cepat melakukan verifikasi informasi dari sumber terpercaya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memberikan imbauan kepada seluruh kepala daerah, baik gubernur, bupati dan walikota agar memaksimalkan upaya pencegahan Covid-19, terlebih setelah libur Lebaran 2021 .

''Imbauan kami terutama untuk terus menjalankan protokol kesehatan terutama memakai masker. Untuk teman-teman kepala daerah, dinas kesehatan, pangdam, dan kapolda untuk terus memastikan tracing-nya ditingkatkan, dan orang yang di-trace positif harus segera dilakukan testing,'' kata Menkes sebagaimana dikutip laman resmi kemkes.go.id.

Dalam penanganan Covid-19, pemerintah menggalakkan program 3T (testing, tracing dan treatment). Testing adalah adalah melakukan tes Covid-19, tracing adalah penelusuran kontak erat, sementara treatment adalah salah satu upaya utama dalam penanganan.

Menurut Menkes Budi, upaya terus menggalakkan 3T adalah bagian penting agar cepat dalam penanganan karena bisa mengetahui sumber penularannya. Jangan lupa, selalu #IngatPesanIbu dengan cara menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya