Menuju konten utama

Satgas COVID-19 Minta Masyarakat Tak Pilih-Pilih Vaksin Booster

Satgas COVID-19 meminta masyarakat menyerahkan pilihan jenis vaksin booster kepada tenaga kesehatan.

Satgas COVID-19 Minta Masyarakat Tak Pilih-Pilih Vaksin Booster
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Sentra Vaksin Hippindo SMESCO, Jakarta, Jakarta, Senin (7/3/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

tirto.id - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Alexander Kaliaga Ginting meminta masyarakat tidak memilih-milih jenis vaksin dosis ketiga atau booster yang diberikan pemerintah.

"Sepertinya masyarakat dapat undangan untuk vaksinasi ke 3 bukan undangan untuk pilih pilih dan belanja vaksin" kata Alexander saat dihubungi Tirto pada Senin (28/3/2022).

Alexander meminta masyarakat untuk menyerahkan sepenuhnya kepada tenaga kesehatan mengenai pilihan jenis vaksin booster--baik dengan jenis vaksin yang sama (homolog) atau berbeda (heterolog) saat vaksinasi primer--.

"Nanti ikuti prosesnya dari daftar ulang kuti skrining , sampaikan jenis vaksinasi 1, 2 dan apakah ada riwayat KIPI , komorbid, apakah sedang COVID-19 atau jika sakit COVID-19 kapan?"

Alexander juga meminta masyarakat agar jujur dalam proses skrining oleh tenaga kesehatan.

"Dari sini tim dokter akan menentukan jenis vaksin, homolog atau heterolog, dosis pemberian dan sertifikat," jelasnya.

Menurut Alexander, masyarakat tidak perlu takut karena pemberian vaksinasi sudah dilakukan atas pertimbangan yang matang oleh pemerintah.

"Vaksinasi gunanya meningkat kan daya tahan tubuh atau imunitas agar tidak jadi sakit, serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan. Kata kuncinya yaitu imunitas dan 3M," kata dia.

Dalam keterangan terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjamin bahwa ketersediaan stok vaksin untuk booster mencukupi bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

"Stok vaksin kami berjumlah 475 juta yang sudah diadakan. 395 juta yang sudah disuntikkan dan ada 89 juta vaksin yang bisa digunakan sebagai vaksin booster dan dosis kedua," kata Budi.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI BOOSTER atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan