tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan guru sebagai tenaga pendidik memiliki peran penting selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Guru berperan dalam menanamkan pemahaman pentingnya protokol kesehatan atau prokes di lingkungan sekolah.
Karena itu, Satgas Penanganan COVID-19 mengapresiasi peran guru dalam peringatan Hari Guru yang diperingati setiap 25 November. Sebab para guru dengan ikhlas dan sukarela mensosialisasikan protokol kesehatan kepada peserta didiknya.
“Saya ingin mengucapkan Selamat Hari Guru kepada seluruh guru di Indonesia. Terima kasih atas seluruh pengorbanan dan kreativitas para guru dalam beradaptasi melakukan kegiatan belajar mengajar di tengah Pandemi Covid-19,” kata Wiku dalam keterangan pers, Kamis (25/11/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Apa yang dilakukan para guru sudah seharusnya dapat diteladani masyarakat lainnya, kata Wiku.
Karena sebagai refleksi, kata dia, masyarakat yang patuh terhadap protokol kesehatan layaknya siswa yang telah berhasil belajar dan menjadi lebih pintar dan bijaksana dalam hidup berdampingan bersama Covid-19 tanpa tertular.
Pemerintah Pantau Daerah Rawan Lonjakan Covid-19
Pemerintah hingga kini terus memantau berbagai daerah yang terindikasi rawan mengalami lonjakan kasus positif Covid-19. Menkes Budi Gunadi Sadikin mencatat ada 19 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 sehingga perlu diwaspadai.
Berdasarkan pantauan Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19, ada 2 daerah yang terus mengalami kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 dalam 4 pekan berturut-turut, yakni Kabupaten Fak-fak dan Purbalingga. Sementara satu daerah lain, yakni Lampung Utara mengalami kenaikan kasus dalam 3 minggu secara beruntun.
"16 kota dimonitor secara ketat usai 2 minggu berturut-turut kasusnya naik," terang Budi beberapa waktu lalu.
Budi mengatakan angka lonjakan kasus di belasan kabupaten/kota itu memang belum terlalu tinggi dan fasilitas kesehatan di daerah-daerah itu masih memadai untuk merawat pasien Covid-19. Namun, perkembangan di belasan daerah tetap dipantau untuk mengantisipasi risiko kemunculan gelombang baru penularan Covid-19 di Indonesia.
Budi menegaskan, ada dua hal yang perlu diperbaiki di daerah-daerah itu, yaitu tracing (pelacakan kontak erat pasien Covid-19) dan testing (tes kepada hasil penelusuran kontak erat). "Disiplin tracing kontak erat dan testing terhadap hasil kontak erat [di 19 daerah] sangat rendah," kata dia.
Kedua aspek penting dalam pengendalian pandemi itu, kata Budi, perlu segera dibenahi oleh pemda-pemda di 19 daerah tadi. "Ini sangat penting demi mencegah gelombang baru."
Selain itu, Budi pun mengimbau agar masyarakat segera mengikuti vaksinasi dosis pertama dan kedua tanpa perlu khawatir dengan informasi tidak benar (hoaks) mengenai efek sampingnya.