Menuju konten utama

Sarwendah Beri ASI Pada Betrand Peto & Apa Dampaknya Bagi Kesehatan

ASI akan memiliki efek yang sama bagi orang dewasa dan tidak berbahaya selama si pemberi ASI tidak mengidap HIV atau penyakit berbahaya yang menular lainnya.

Sarwendah Beri ASI Pada Betrand Peto & Apa Dampaknya Bagi Kesehatan
Ilustrasi donor ASI. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Penyanyi asal Indonesia, Sarwendah Tan, beberapa waktu lalu mengaku memberikan ASI perah miliknya pada putra angkatnya, Betrand Peto, yang tengah memasuki usia remaja, sebagaimana dilansir Antara.

Bukan hanya Sarwendah, selebritas Kim Kardashian juga pernah mengkonsumsi ASI saudarinya, Kourtney Kardashian, yang ditampilkan dalam sebuah acara Kourtney & Kim Take Miami.

Ia juga mengusapkan ASI tersebut pada kulitnya untuk meredakan psoriasis yang ia derita, penyakit yang menyebabkan kulit merah, gatal dan bersisik.

Namun, National Psoriasis Foundation mengatakan bahwa perawatan yang dilakukan Kim itu belum terbukti secara ilmiah.

Selain itu, mengkonsumsi ASI bagi orang dewasa atau anak remaja juga masih menjadi hal yang tidak wajar bagi pandangan banyak orang termasuk ahli diet dan ibu muda.

Banyak yang mengatakan bahwa seharusnya ASI diberikan untuk bayi yang baru lahir hingga usia 2 tahun, sebab mereka beranggapan jika mengkonsumsi lebih dari usia tersebut akan membuat anak tidak mandiri.

Padahal menurut pendiri International Breastfeeding Centre, Dr Jack Newman, seorang anak akan merasa nyaman dengan sendirinya dan memiliki pilihan untuk tidak lagi mengkonsumsi ASI seiring bertambahnya usia.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa ASI bermanfaat bagi orang dewasa, terutama pada mereka yang sedang sakit.

"Ada banyak faktor imunitas yang terkandung dalam cairan kehidupan yang akan membantu orang melawan infeksi," kata Newman, sebagaimana dikutip dari Globalnews.

Newman menjelaskan ketika seorang ibu menderita penyakit, pneumonia misalnya, maka dia akan memproduksi antibodi terhadap bakteri atau virus tertentu yang menyebabkan penyakit tersebut.

Antibodi pelindung tersebut secara langsung juga menguatkan sistem imunitas pada bayi yang ia susui.

Newman percaya ASI akan memiliki efek yang sama bagi orang dewasa dan tidak berbahaya selama si pemberi ASI tidak mengidap HIV atau penyakit berbahaya yang menular lainnya.

Hal ini juga disampaikan oleh ahli diet, Abby Langer, yang mempercayai bahwa meminum ASI yang bersumber dari perempuan yang memiliki penyakit tertentu seperti HIV berpotensi membahayakan bagi orang dewasa.

"Ini cairan tubuh, dan jika seseorang memiliki penyakit menular, maka itu akan keluar melalui ASI," kata Langer.

Meski begitu, ASI masih dianjurkan untuk dikonsumsi bagi bayi dan balita. Sebab, ASI mengandung antibodi yang tidak ada di susu formula pada umumnya.

Mengkonsumsi ASI diusia belia juga akan berdampak pada kesehatan mereka disaat sudah beranjak dewasa yang memungkinkan dapat mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas, demikian ditulis WHO.

Baca juga artikel terkait ASI atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari