tirto.id - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengklaim sudah ada 345 pedagang kaki lima (PKL) yang menempati kios di jembatan penyeberangan multiguna (skybridge) Tanah Abang, Jakarta Pusat. Angka tersebut merupakan data yang diterima Yoory per Selasa (11/12/2018) malam.
“Kalau ada yang belum menempati, itu karena belum siap saja. Karena seharusnya semua kios itu ada PKL yang menempati,” kata Yoory saat dihubungi Tirto pada Selasa (11/12/2018) malam.
Lebih lanjut, Yoory menyebutkan bahwa pemindahan PKL itu tidak dilakukan secara serentak. Meski telah diperbolehkan pindah per Senin (10/12/2018), namun pada hari pertama itu hanya 114 PKL yang mulai menempati kios.
Dengan bertambahnya jumlah PKL yang menghuni menjadi 345 per hari ini, maka tinggal 101 kios lagi yang belum mulai dihuni. Sarana Jaya sendiri memang menyediakan 446 kios bagi para PKL di sepanjang skybridge.
Menurut Yoory, Sarana Jaya memberikan tenggat waktu bagi para PKL yang tak kunjung menempati kiosnya. Ia menyebutkan bahwa BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) tersebut memperkirakan waktu yang diberikan sekitar 1-2 minggu. Apabila sampai tenggat waktu tersebut tak kunjung dihuni, maka kepemilikannya dicoret dan diserahkan kepada PKL lain.
“Untuk penempatannya di mana itu berdasarkan hasil pengundian yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM DKI Jakarta beserta wali kota. Kami hanya menyiapkan kios di sana,” jelas Yoory.
Masih dalam kesempatan yang sama, Yoory mengatakan iuran yang bakal dikenakan bagi para pedagang adalah Rp500 ribu per bulan. Rencananya iuran tersebut baru akan dikenakan mulai awal 2019 mendatang.
Berdasarkan pantauan Tirto di lokasi pada hari ini (11/12/2018), sejumlah kios memang masih ditutup. Sementara bagi PKL yang sudah berpindah, mereka mengaku lebih merasa aman dan menghemat pengeluaran, lantaran pemindahan tersebut bakal menjauhkan mereka dari iuran tambahan dan setoran ke preman.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto