tirto.id - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga masih membahas sosok yang akan bergabung dalam tim pemenangan. Menurut dia pembentukan tim tidak perlu tergesa-gesa untuk menghindari konflik kepentingan dalam partai koalisi.
Ia berencana tim pemenangan itu ada perwakilan yang merepresentasikan kalangan perempuan, anak muda, penyandang disabilitas, serta agama. Selain itu, dalam menentukan tim pemenangan pihak juga memfokuskan menyerap aspirasi masyarakat. Sehingga keputusan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.
"Kami tidak ingin tergesa-gesa dan tidak ingin ditekan oleh batas waktu, kami masih punya waktu untuk menyusun tim,” kata Sandiaga seraya menjelaskan pihaknya perlu waktu dua sampai tiga pekan untuk menentukan anggota tim pemenangan.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menilai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan sudah mendapatkan respons positif dari partai koalisi.
“Respons koalisi cukup positif, tapi tentunya (tim pemenangan) harus fokus menangkap aspirasi masyarakat di bidang ekonomi,” kata Sandiaga.
Djoko Santoso dipilih untuk memimpin tim pemenangan kubu Prabowo-Sandiaga dalam pertarungan di pilpres mendatang. Selain itu, Prabowo juga mengusulkan agar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ahli ekonomi Kwik Kian Gie dan Rizal Ramli masuk ke tim penasihat.
Pada Pilpres 2019 mendatang pasangan Prabowo-Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra, PAN, PKS, dan Partai Demokrat. Pasangan ini akan bertarung melawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang diusung koalisi Indonesia Kerja yakni PDIP, Partai Golkar, PPP, PKB.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Agung DH