Menuju konten utama

Sandiaga Ingin Hindari Konflik Kepentingan di Tim Pemenangan

Sandiaga Uno mengklaim tak ingin terburu-buru membentuk tim pemenangan karena untuk menghindari konflik kepentingan partai koalisi.

Sandiaga Ingin Hindari Konflik Kepentingan di Tim Pemenangan
Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno Rachmawati Soekarnoputri memberikan pidato kebangsaan disaksikan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 di Universitas Bung Karno (UBK), Jumat (17/8/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga masih membahas sosok yang akan bergabung dalam tim pemenangan. Menurut dia pembentukan tim tidak perlu tergesa-gesa untuk menghindari konflik kepentingan dalam partai koalisi.

“Karena kita tidak ingin ada konflik kepentingan, tidak ada beban yang bisa mengakibatkan mereka sulit. Karena posisi mereka (sebagai anggota tim) berada di tempat yang mungkin menimbulkan pertentangan,” ujar Sandiaga di Jakarta Selatan, Rabu (22/8/2018).

Ia berencana tim pemenangan itu ada perwakilan yang merepresentasikan kalangan perempuan, anak muda, penyandang disabilitas, serta agama. Selain itu, dalam menentukan tim pemenangan pihak juga memfokuskan menyerap aspirasi masyarakat. Sehingga keputusan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.

"Kami tidak ingin tergesa-gesa dan tidak ingin ditekan oleh batas waktu, kami masih punya waktu untuk menyusun tim,” kata Sandiaga seraya menjelaskan pihaknya perlu waktu dua sampai tiga pekan untuk menentukan anggota tim pemenangan.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menilai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan sudah mendapatkan respons positif dari partai koalisi.

“Respons koalisi cukup positif, tapi tentunya (tim pemenangan) harus fokus menangkap aspirasi masyarakat di bidang ekonomi,” kata Sandiaga.

Djoko Santoso dipilih untuk memimpin tim pemenangan kubu Prabowo-Sandiaga dalam pertarungan di pilpres mendatang. Selain itu, Prabowo juga mengusulkan agar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ahli ekonomi Kwik Kian Gie dan Rizal Ramli masuk ke tim penasihat.

Pada Pilpres 2019 mendatang pasangan Prabowo-Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra, PAN, PKS, dan Partai Demokrat. Pasangan ini akan bertarung melawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang diusung koalisi Indonesia Kerja yakni PDIP, Partai Golkar, PPP, PKB.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Agung DH