tirto.id -
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang akan menjadi salah satu kandidat calon presiden usulan PPP.
Menurutnya, nama capres yang diusulkan harus memiliki efek ekor jas atau coattail effect untuk mendongkrak suara PPP.
"Tentu sebagai partai dengan suara kecil kami harus sadar diri tidak bisa mencalonkan nama capres karena tidak melengkapi syarat presidential threshold," kata Arsul di Gedung DPR RI pada Selasa (6/9/2022).
"Oleh karenanya capres yang kita usulkan harus bisa membantu mendongkrak suara, tidak hanya untuk PPP tapi partai lain yang saat ini juga ada di Koalisi Indonesia Bersatu," jelasnya.
Selain Sandiaga Uno, ada sejumlah nama yang akan diusulkan dalam capres di Mukernas PPP ke depan. Seperti Ganjar Pranowo di PDIP hingga Anies Baswedan.
"Seperti PPP di Jawa Barat mengusulkan Ridwan Kamil, ada juga Anies Baswedan yang sempat bersilaturahmi ke PPP," jelasnya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menjadi salah satu pembicara dalam Workshop Nasional PPP di Hotel Redtop di Jakarta Pusat.
Nama Sandiaga Uno juga disebut sebagai kandidat calon presiden terkuat kedua setelah Presiden Joko Widodo berdasarkan hasil Musyawarah Rakyat (Musra) I Bandung dengan total 5.721 orang responden dari berbagai latar belakang.
Selain itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa partainya tidak melarang wacana Sandiaga Uno untuk maju menjadi capres di Pemilu 2024. Hal itu untuk menyikapi mengenai pernyataan kesiapan Sandiaga Uno untuk menjadi capres.
"Kami tidak bisa melarang karena itu adalah hak politik untuk maju. Kemudian juga ada aturan dan sejumlah hal yang disiapkan," kata Dasco di Gedung DPR RI pada Kamis (1/9/2022). Dasco menilai wacana Sandiaga Uno maju menjadi capres tidak bertentangan dengan konstitusi dan Undang-undang Pemilu.
Saat disinggung mengenai hasil Musyawarah Rakyat Projo yang juga menyebut nama Sandiaga Uno. Dasco menganggap hal itu biasa dan menyamakan seperti hasil survei pada umumnya.
tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri