Menuju konten utama

Saat Karni Ilyas Dukung Kapitra Jabat Jaksa Agung: Jadi Dungu Asyik

Presiden ILC Karya Ilyas memberi 'dukungan' kepada Kapitra Ampera untuk menjadi Jaksa Agung karena dianggap sebagai sosok yang bisa berubah dari Kuda Troya menjadi Kotak Pandora.

Saat Karni Ilyas Dukung Kapitra Jabat Jaksa Agung: Jadi Dungu Asyik
Wartawan senior Karni Ilyas. ANTARAFOTO/Teresia May

tirto.id - Wartawan senior Karni Ilyas 'mendukung' mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera yang ingin menjadi seorang jaksa agung.

Hal tersebut disampaikan Karni secara tersirat melalui akun twitter resminya @karniilyas, Rabu (1/5/2019). Menurut Presiden Jakarta Lawyer Club ini, Kapitra merupakan salah satu sosok yang cocok menjadi Kotak Pandora di Indonesia.

Kotak Pandora dalam Mitologi Yunani adalah guci indah yang diberikan oleh para dewa kepada wanita manusia pertama, yakni Pandora di pesta pernikahan Pandora dengan Epimetheus. Akan tetapi Pandora dilarang untuk membuka kotak tersebut.

Namun, karena penasaran, Pandora membuka kotak guci tersebut. Ternyata kotak itu berisi segala macam teror dan hal buruk bagi manusia, antara lain masa tua, rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, kedengkian, kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya.

"Mohon maaf, saya mendukung Pak Kapitra Ampera jadi Jaksa Agung yad. Hanya beliau orang Indonesia yang mampu berubah dari Kuda Troya jadi Kotak Pandora. Di tangan beliau sebagai Jaksa Agung saya percaya penegakan hukum akan semakin baik," tulis Karni di akunnya.

Karena cuitannya tersebut, ada netizen yang sempat bertanya apakah akun Karni dibajak. Tetapi Pemimpin Redaksi TV One itu kembali menegaskan jika akunnya sedang tidak dibajak.

"Saya pastikan akun saya tidak di hack. Saya cuma lagi mencoba menikmati jadi orang dungu. Ternyata asyik juga. Maaf," tulisnya lagi.

Sebelumnya, Kapitra Ampera memang menyatakan keinginannya untuk menjadi Jaksa Agung. Tetapi, ia menyerahkan semua keputusan itu kepada Presiden Joko Widodo.

"Iya [kalau] terima, kalau enggak ya itu haknya presiden," kata Kapitra saat dikonfirmasi reporter Tirto, Selasa (30/4/2019).

Kapitra mengatakan, keinginan untuk menjadi Jaksa Agung itu terlontar setelah mendengar kabar PAN akan merapat ke Koalisi Indonesia Kerja. Selain itu, juga beredar kabar bahwa PAN meminta kursi pimpinan DPR dan MPR kepada Jokowi.

Kapitra menjelaskan, dirinya sudah banyak berkorban untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Untuk itu, ia heran bila PAN bisa mendapatkan kursi, padahal tidak berkorban apa-apa.

"Tidak elok kita bicara soal bagi-bagi kekuasaan sementara KPU belum menetapkan secara resmi siapa pemenang. Hal ini dapat menaikkan suhu politik," ungkap Kapitra.

Kapitra sebelumnya adalah bagian dari tim penasihat hukum Rizieq Shihab. Akan tetapi, Kapitra diberhentikan sebagai pengacara Rizieq setelah menyatakan maju sebagai calon legislator dari PDI Perjuangan.

Baca juga artikel terkait KAPITRA AMPERA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Politik
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Alexander Haryanto