tirto.id - Wartawan senior Karni Ilyas 'mendukung' mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera yang ingin menjadi seorang jaksa agung.
Hal tersebut disampaikan Karni secara tersirat melalui akun twitter resminya @karniilyas, Rabu (1/5/2019). Menurut Presiden Jakarta Lawyer Club ini, Kapitra merupakan salah satu sosok yang cocok menjadi Kotak Pandora di Indonesia.
Kotak Pandora dalam Mitologi Yunani adalah guci indah yang diberikan oleh para dewa kepada wanita manusia pertama, yakni Pandora di pesta pernikahan Pandora dengan Epimetheus. Akan tetapi Pandora dilarang untuk membuka kotak tersebut.
Namun, karena penasaran, Pandora membuka kotak guci tersebut. Ternyata kotak itu berisi segala macam teror dan hal buruk bagi manusia, antara lain masa tua, rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, kedengkian, kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya.
"Mohon maaf, saya mendukung Pak Kapitra Ampera jadi Jaksa Agung yad. Hanya beliau orang Indonesia yang mampu berubah dari Kuda Troya jadi Kotak Pandora. Di tangan beliau sebagai Jaksa Agung saya percaya penegakan hukum akan semakin baik," tulis Karni di akunnya.
Mohon maaf, saya mendukung Pak Kapitra Ampera jadi Jaksa Agung yad. Hanya beliau orang Indonesia yang mampu berubah dari Kuda Troya jadi Kotak Pandora. Di tangan beliau sebagai Jaksa Agung saya percaya penegakan hukum akan semakin baik. https://t.co/fy3v50cM6O
— Karni ilyas (@karniilyas) April 30, 2019
"Saya pastikan akun saya tidak di hack. Saya cuma lagi mencoba menikmati jadi orang dungu. Ternyata asyik juga. Maaf," tulisnya lagi.
Saya pastikan akun saya tidak di hack. Saya cuma lagi mencoba menikmati jadi orang dungu. Ternyata asyik juga. Maaf. https://t.co/4zUmsuQ9qy
— Karni ilyas (@karniilyas) April 30, 2019
"Iya [kalau] terima, kalau enggak ya itu haknya presiden," kata Kapitra saat dikonfirmasi reporter Tirto, Selasa (30/4/2019).
Kapitra mengatakan, keinginan untuk menjadi Jaksa Agung itu terlontar setelah mendengar kabar PAN akan merapat ke Koalisi Indonesia Kerja. Selain itu, juga beredar kabar bahwa PAN meminta kursi pimpinan DPR dan MPR kepada Jokowi.
Kapitra menjelaskan, dirinya sudah banyak berkorban untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Untuk itu, ia heran bila PAN bisa mendapatkan kursi, padahal tidak berkorban apa-apa.
"Tidak elok kita bicara soal bagi-bagi kekuasaan sementara KPU belum menetapkan secara resmi siapa pemenang. Hal ini dapat menaikkan suhu politik," ungkap Kapitra.
Kapitra sebelumnya adalah bagian dari tim penasihat hukum Rizieq Shihab. Akan tetapi, Kapitra diberhentikan sebagai pengacara Rizieq setelah menyatakan maju sebagai calon legislator dari PDI Perjuangan.
Editor: Alexander Haryanto