Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Saat Jokowi Target Anies agar DKI Capai Herd Immunity Agustus 2021

Jokowi menargetkan Anies Baswedan agar vaksinasi DKI tembus 100 ribu per hari dan Agustus 2021 tercipta herd immunity di ibu kota.

Saat Jokowi Target Anies agar DKI Capai Herd Immunity Agustus 2021
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (10/6/2021).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Presiden Joko Widodo memasang target besar kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dalam menghadapi masalah Corona, Jokowi ingin DKI bisa mencapai herd immunity alias kekebalan komunal pada akhir Agustus 2021 agar keluar dari situasi pandemi COVID-19.

Hal tersebut pertama kali diungkapkan Jokowi saat peninjauan vaksinasi massal di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (14/6/2021). Jokowi memasang target agar DKI bisa memvaksin sebanyak 100 ribu orang per hari. Jika vaksinasi mencapai target 100 ribu per hari, maka Jokowi yakin DKI bisa mencapai kekebalan komunal.

“Kami harapkan dengan jumlah yang tadi sudah kita targetkan, di bulan Agustus sudah bisa mencapai kekebalan komunal," kata Jokowi.

Pernyataan yang sama kembali dia ulang saat kunjungan vaksinasi di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta, Senin (14/6/2021). Jokowi lagi-lagi menginstruksikan kepada Anies agar vaksinasi bisa tembus 7,5 juta sehingga DKI Jakarta mencapai kekebalan komunal.

“Saya juga tadi telah menyampaikan kepada Gubernur DKI untuk nanti di akhir Agustus, target 7,5 juta penduduk di Jakarta harus sudah tervaksinasi. Ini memang target yang sangat ambisius, tetapi mau tidak mau, kita harus menuju ke sana untuk mencapai kekebalan komunal, herd immunity," kata Jokowi.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui kalau Pemerintah Provinsi DKI kini menargetkan vaksinasi 100 ribu per hari. Ia pun mengatakan, Pemprov DKI memang menargetkan sesuai angka yang disampaikan Presiden Jokowi.

“Memang target kami di Jakarta akan dilakukan kegiatan vaksinasi, Insya Allah per hari targetkan 100 ribu rata-rata sehingga di akhir bulan Agustus akan ada 7,5 juta penduduk Jakarta yang sudah mendapatkan vaksin," kata Anies di kantor PMI, Jakarta, Senin (14/6/2021).

Anies menyebut angka vaksinasi DKI Jakarta sudah 2.890.000 orang. Ia pun menyebut angka ini sedikit lagi mencapai target 3 juta di Juni 2021. Ia pun menyebut target vaksinasi lansia sudah tembus 72 persen. Kini, mereka kurang sekitar 4,5 juta orang lagi untuk divaksin bila mencapai target herd Immunity sebesar 7,5 juta.

Mungkinkah Target Jokowi Tercapai?

Pernyataan Anies cukup masuk akal. Berdasarkan data yang dinukil dari laman Corona.Jakarta.go.id per 14 Juni 2021, pukul 13.52 WIB, jumlah warga DKI Jakarta yang menjadi sasaran vaksinasi total di DKI Jakarta sebanyak 8.815.157, sementara sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 sebanyak 3.000.689 orang.

Jika melihat data pemberian dosis, maka sekitar 2.880.882 atau 96 persen sudah menerima vaksinasi pertama, sementara 1.861.918 orang atau 62 persen sudah menerima vaksin kedua.

Ahli kesehatan masyarakat dari Uhamka Mouhamad Bigwanto tidak memungkiri kalau target vaksinasi 7,5 juta bisa tercapai dengan angka 100 ribu vaksinasi per hari bila dimulai saat ini. Akan tetapi, Bigwanto masih mempunyai keraguan angka tersebut bisa tercapai pada Agustus 2021.

“Rasanya kalau bisa 100 ribu/hari, maka target 8,8 juta sampai dengan Agustus mungkin akan tercapai, tapi kan itu target, jangan sampai besar pasak daripada tiang," kata Bigwanto kepada reporter Tirto, Senin (14/6/2021).

Bigwanto mengacu kepada data rill vaksinasi COVID di Jakarta. Ia mencontohkan, vaksinasi massal yang berjalan Maret hingga saat ini atau sekitar 105 hari baru menyentuh 2,8 juta, sementara menuju Agustus memakan waktu tidak sampai 60 hari.

“Artinya pemerintah hanya mampu melakukan vaksinasi rata-rata 27 ribu/hari. Hanya 1/4 dari target yang dicanangkan sekarang. Jadi butuh ekstra usaha 3 kali lebih besar dari sekarang," kata Bigwanto.

Bigwanto menekankan, hitungan tersebut baru berdasarkan vaksinasi pertama, belum vaksinasi kedua. Ia memprediksi, vaksinasi naik 75 persen dari angka 27 ribu vaksinasi per hari, maka akan sampai di angka 50 ribu vaksin per hari.

“Tetap masih jauh dari target. Jadi saya enggak gitu optimis 100 ribu/hari bisa dikejar," kata Bigwanto.

Bigwanto mengaku, perlu ada upaya keras dari pemerintah jika ingin 100 ribu per hari tercapai. Misalnya, pemerintah perlu mengevaluasi alasan capaian vaksinasi rendah. Kemudian, stok vaksin juga harus memadai jika ingin memenuhi target, apalagi Jakarta memiliki banyak tenaga kesehatan.

“Selain itu, buka saja pendaftaran vaksinasi untuk umum, tidak perlu lagi berdasarkan prioritas, agar target jumlah per hari bisa dicapai," kata Bigwanto.

Sinyal Keraguan Jokowi kepada Anies?

Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno melihat ujaran Jokowi kepada Anies soal targer vaksinasi Agustus selesai sebagai upaya memastikan target pemerintah pusat tercapai ke daerah. Ia hanya ingin program pemerintah pusat sejalan dengan pemerintah daerah.

“Jokowi hanya ingin memastikan itu bahwa keputusan di pusat juga sama diberlakukan di level provinsi, target provinsi, cuman kan karena itu diomongkan secara terbuka apalagi ngomong ke Anies tentu terkesan itu tone ada gimmick politiknya. Anies seakan-akan dinilai tidak bisa mencapai target kerja di bulan itu kan?" kata Adi kepada reporter Tirto.

Adi pun melihat ada pesan politik dari sikap Anies. Ia menilai, Anies langsung menjawab dengan menyatakan target Jokowi sesuai dengan Pemprov DKI untuk menjawab keraguan publik bahwa vaksinasi tidak masif.

Sikap Anies, kata Adi, bukan tanpa alasan. Ia mengatakan, di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia, belum ada yang mampu menangani pandemi termasuk Jokowi. Oleh karena itu, sikap Anies juga sebagai upaya meyakinkan publik bahwa dia bisa menangani COVID-19 dan melakukan vaksinasi masif.

Di saat yang sama, Adi memastikan bahwa tidak ada benefit yang diterima baik Jokowi maupun Anies jika target terpenuhi. Ia beralasan, rakyat sudah bosan dengan penanganan COVID-19.

Selain itu, Jokowi tidak akan mendukung Anies jika mantan mendikbud itu berhasil memenuhi target Jokowi karena perbedaan mazhab politik, apalagi ayah Gibran itu masih kader PDIP. Oleh karena itu, Adi melihat aksi Jokowi hanya demi kepentingan vaksinasi berjalan sesuai target.

“Kalau mau disebut sebenarnya Jokowi ingin memastikan Anies ini bekerja soal vaksinasi selesai sampai Agustus. Bukan hanya retorika, bukan hanya ngomong-ngomong, tapi sesuai target," kata Adi.

Adi menambahkan, “Cuma Jokowi ke Anies kesannya ada sesuatu yang tak biasa, tak biasanya itu terkesan Anies ini diragukan melakukan vaksinasi sampai Agustus.”

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz