Menuju konten utama

Saat Corona, Perusahaan Batu Bara Negara Tebar Dividen Rp3,65 T

Kinerja PT Bukit Asam moncer di tengah pandemi Corona.

Saat Corona, Perusahaan Batu Bara Negara Tebar Dividen Rp3,65 T
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang,Sumatera Selatan, Rabu (15/1/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.

tirto.id - Di tengah pandemi Corona atau COVID-19, PT Bukit Asam (PTBA) yang merupakan perusahaan batu bara milik negara (BUMN) membagikan dividen 90 persen dari Rp4,1 triliun atau total laba bersih perusahaan selama 2019.

Pendapatan perusahaan pada tahun buku 2019 mencapai Rp21,8 triliun naik 3 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp21,2 triliun.

“Dalam RUPS tersebut, PTBA membagikan dividen sebesar Rp 3,65 Triliun,” ucap Corporate Secretary PT Bukti Asam Hadis Surya Palapa dalam keterangan tertulis, Rabu (10/6/2020).

Adapun dari total pendapatan pada tahun 2019 itu sekitar 57 persennya disumbang penjualan batu bara domestik.

Sisa 41 persennya disumbang ekspor batu bara dan 2 persen berasal dari aktivitas lainnya meliputi penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah dan inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.

Produksi batu bara PTBA tahun 2019 tercatat mengalami kenaikan 10,2 persen dari tahun sebelumnya. Totalnya menjadi 29,1 juta ton. Kapasitas angkutan batu bara juga naik 7 persen dari tahun 2018 menjadi 24,2 juta ton.

“Kenaikan produksi dan angkutan batu bara ini mendorong pula kenaikan penjualan batu bara. Sepanjang 2019, perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 27,8 juta ton atau naik 13 persen dari tahun sebelumnya,” ucap Hadis.

Kenaikan volume penjualan ini ditopang oleh adanya ekspansi ke pasar-pasar potensial seperti Jepang, Hong Kong, Vietnam, Taiwan, dan Filipina. Lalu ada juga tambahan pasar potensial baru seperti Australia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja.

Pada tahun 2020 PTBA menargetkan produksi batu bara sebanyak 30,3 juta ton naik 4 persen dari tahun 2019. Target angkutan pada 2020 ditargetkan meningkat 13 persen menjadi 27,5 juta.

Lalu penjualan sendiri ditargetkan meningkat menjadi 29,9 juta ton. Terdiri dari penjualan batu bara domestik sebesar 21,6 jura ton dan penjualan batu bara ekspor sebesar 8,3 juta ton.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI BATU BARA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali