tirto.id - Nilai tukar (kurs) rupiah menguat 21 poin terhadap dolar AS pada Selasa (26/2/2019) pagi. Dalam transaksi antarbank di Jakarta, rupiah bergerak ke posisi Rp13.997 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.018 per dolar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, juga menguat 40 poin menjadi Rp14.018 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.058 per dolar.
Dikutip dari Antara, penguatan rupiah dipicu perkembangan positif negosiasi dagang Amerika Serikat dan Cina.
Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi di Jakarta, mengatakan informasi terbaru bahwa Presiden AS Donald Trump akan menunda pemberlakuan tarif impor terhadap Cina, memberikan harapan kepada pasar.
"Meskipun Trump tidak bilang bakal tidak naikin, cuma ditunda, tapi itu menimbulkan ekspektasi pasar kalau negosiasinya berjalan dengan baik," ujar Dini.
Ia menambahkan, masalah perang dagang memang sangat sensitif dan berpengaruh terhadap negara berkembang, termasuk Indonesia.
Kabar penundaan pemberlakuan tarif impor oleh Trump tersebut, lanjutnya, sedikit meredakan kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi global.
"Mengingat IMF pernah bilang salah satu penyebab yang membuat "outlook" perlambatan ekonomi global adalah perang dagang. Ini ada kabar positif, setidaknya itu sedikit mengurangi kekhawatiran," kata Dini.
Kabar penundaan kenaikan tarif atas barang-barang impor Cina sebesar 200 miliar dolar AS disampaikan Donald Trump pada Minggu (24/2/2019) waktu setempat.
Melansir Aljazeera, Trump juga menyatakan akan menggelar pertemuan dengan Presiden Cina, Xi Jinping di Mar-a-Lago Florida untuk menandatangani kerja sama ekonomi kedua negara tersebut.
“Saya senang untuk menyampaikan bahwa AS telah melakukan kemajuan penting dalam perbincangan kami tentang perdagangan dengan Cina dalam isu struktural penting termasuk hak cipta intelektual, transfer teknologi, pertanian, pelayanan, pertukaran mata uang, dan bayak isu lainnya,” kata Trump.
Editor: Agung DH