tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, pergerakan nilai tukar rupiah masih terpengaruh pelemahan ekonomi global. Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri BNI Investor Daily Summit 2023 di Senayan, Jakarta, Selasa (24/10).
“Kalau kita lihat persentase depresiasi mata uang kita juga masih aman, aman untuk sektor riil, keuangan, dan aman untuk inflasi,” kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, terjadinya pelemahan ekonomi global masih bisa dikendalikan. Hal ini melihat pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5 persen.
Untuk diketahui, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) menempatkan pelemahan rupiah ke posisi Rp15.943 per dolar AS atau nyaris Rp16 ribu per dolar AS pada perdagangan hari Senin (23/10/2023). Mata uang rupiah melemah 87 poin dari perdagangan sebelumnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyoroti, tantangan global sedang bertambah. Mulai dari perubahan iklim yang makin terasa, El Nino di hampir semua negara, dan kondisi-kondisi lainnya.
“Dunia sekarang ini makin tidak jelas, tantangan yang kita hadapi juga tidak makin berkurang tetapi makin bertambah,” kata dia.
“22 Negara mengerem, menyetop, tidak ekspor berasnya lagi, inilah kondisi-kondisi yang tidak pernah kita hitung tetapi muncul,” lanjut Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyoroti kondisi geopolitik global yang sedang memanas. Hal ini dapat berpengaruh ke masalah ekonomi di semua negara.
“Hamas dan Israel makin mengkhawatirkan semua negara sekarang ini karena larinya bukan hanya perangnya di Israel dan Palestina, tetapi kalau meluar dan melebar ke Lebanon, ke Syiria, melebar ke Iran, akan makin merumitkan masalah ekonomi semua negara, karena harga minyak pasti akan naik,” ucap Jokowi.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang