Menuju konten utama

Roy Suryo Saat Jadi Menpora di Mata Para Atlet

Dua atlet Indonesia Wewey Wita dan Toni Syarifudin mengaku era Menpora Imam Nahrawi lebih baik ketimbang Roy Suryo.

Roy Suryo Saat Jadi Menpora di Mata Para Atlet
Roy Suryo. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Pada Asian Games 2018 yang berakhir 2 September lalu, salah satu orang yang jadi pusat perhatian adalah Roy Suryo. Ia pernah menyampaikan nada pesimistis karena mengatakan para atlet bakal sulit mencapai target emas. "Optimis perlu, tapi harus realistis juga," kata wakil ketua umum Partai Demokrat ini merespons target perolehan medali oleh pemerintah. Namun, ternyata target perolehan medali Asian Games 2018 tercapai, bahkan lebih banyak dari yang diperkirakan.

Di mata para atlet, omongan Roy Suryo seperti ini mungkin hanya dianggap nyanyian sumbang, meski misalnya kompetisi Asian Games belum dimulai. Namun, kinerja Roy Suryo ketika menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga pada era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 dianggap lebih buruk ketimbang Imam Nahrawi, sebagai Menpora saat ini.

Atlet pencak silat peraih medali emas Wewey Wita misalnya, mengatakan pada era Roy Suryo, tak punya perhatian lebih selama menjabat sebagai Menpora. Menurutnya justru Imam Nahrawi sangat mendukung para atlet.

"Beda banget," katanya kepada Tirto, Sabtu (8/9/2018).

Wewey sudah menggeluti pencak silat selama 15 tahun terakhir. Pada kejuaraan pencak silat dunia 2012 dan 2015 dia jadi yang terbaik, sementara tahun lalu perempuan asal Ciamis ini juga menyabet emas dalam ajang SEA Games.

"Pak Imam bersedia terjun langsung mengurus kami, Sebelumnya enggak. Biasanya paling [pejabat] yang lainnya yang mengurus," tambahnya.

Toni Syarifudin juga mengaku begitu. Atlet bicycle motorcross (BMX) itu menyebut kedekatan Imam dengan para atlet tak bisa dibandingkan bekas Menpora yang lain, bukan cuma Roy Suryo, tapi juga Andi Mallarangeng serta Adhyaksa Dault.

"Lebih bagus yang sekarang, lebih diperhatikan. Pak Imam kan orangnya friendly jadi kenal sama atlet. Kalau dulu tidak terlalu dekat. Malah enggak pernah ngobrol juga," ujar Toni kepada Tirto.

Pengakuan Atlet Soal Pencairan Bonus

Roy Suryo menjadi Menpora pada 2013 menggantikan Andi Mallarangeng. Saat itu, Andi mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Roy Suryo menjabat Menpora hingga masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai pada Oktober 2014. Namun, belakangan namanya kembali jadi buah bibir. Setelah tak lagi mengemban tugas sebagai Menpora, Roy Suryo masih menyimpan ribuan Barang Milik Negara (BMN). Hal itu diketahui usai Surat Kemenpora Nomor 5-2-3/SET.BIII/V/2018 tersebar ke publik. Surat itu ditandatangani Sekretaris Menpora Gatot S. Dewa Broto tertanggal 1 Mei 2018.

Dalam surat itu dinyatakan, berdasar hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terdapat 3.226 unit BMN aset kemenpora yang belum dikembalikan Roy Suryo. Kemenpora meminta aset-aset tersebut dikembalikan.

Lambannya pengembalian aset negara oleh Roy Suryo sejalan dengan lamanya pemberian bonus bagi ada atlet pada masa kepemimpinan Roy Suryo. Menurut Wewey, sebelum Imam Nahrawi menjabat Menpora, pencairan bonus bagi atlet selalu lama hingga memakan waktu berbulan-bulan.

"Dulu itu kalau memenangkan suatu event, contohnya SEA Games, bonusnya biasa menunggu berbulan-bulan. Asian Games ini sebelum penutupan dilaksanakan sudah langsung cair, itu luar biasa dan tanpa potongan pajak juga," ujar Wewey.

Selain pemberian dan pencairan bonus, bantuan terhadap atlet juga disebut sangat sedikit diberikan Kemenpora di bawah kepemimpinan Roy Suryo. Pernyataan tersebut disampaikan langsung Toni.

Toni mengatakan sebelum Imam Nahrawi menjabat Menpora, pemerintah jarang memberi bantuan bagi para atlet jika hendak bertanding ke luar negeri. Padahal, jelas bantuan seperti itu sangat dibutuhkan para atlet.

"Dulu kan sering ke mana-mana biaya sendiri. Sekarang itu sering dibiayai kalau ada kegiatan. Seperti mau ikut kejuaraan dunia. Dulu kan seperti mustahil, soalnya tidak ada dana," kata Toni.

Baca juga artikel terkait ROY SURYO atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Olahraga
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Rio Apinino