Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Risiko Merokok Saat Buka Puasa Bagi Kesehatan Mulut Menurut Ahli

Apa saja risiko kesehatan yang timbul karena merokok saat buka puasa selama ramadhan?

Risiko Merokok Saat Buka Puasa Bagi Kesehatan Mulut Menurut Ahli
Ilustrasi Asbak rokok. foto/istockphoto

tirto.id - Selain menjaga pola makan selama berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kesehatan mulut juga tak kalah pentingnya.

drg. Rosdiana Nurul Annisa, Sp.KG dari Universitas Indonesia mengatakan, menjaga kesehatan mulut saat berpuasa bukan hanya soal menyikat gigi setelah makan, tetapi juga dengan tidak merokok.

"Hindari rokok, karena rokok itu panas sehingga menyebabkan mulut kering," kata Rosdiana kepada ANTARA, Minggu (17/4).

Ketika berpuasa selama belasan jam, produksi air liur yang berfungsi jadi pembersih rongga mulut berkurang karena tidak ada aktivitas makan dan minum selama beberapa waktu.

Mulut yang kering meningkatkan peluang bagi bakteri dan virus dalam menyerang gigi dan gusi, berujung kepada penyakit dan bau mulut yang tidak sedap.

"Bau mulut bisa disebabkan oleh fisiologis dan patologis," jelas dokter yang praktik di RS Pelni itu.

Dia mencontohkan, bau mulut fisiologis disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu yang menimbulkan aroma, misalnya pete, jengkol atau makanan yang mengandung banyak bawang.

Jika ingin bebas bau mulut, dia menyarankan untuk menghindari atau mengurangi asupan makanan tersebut.

"Patologis bisa karena ada gigi berlubang, jadi makanan terjebak di lubang dan sulit dibersihkan, ada bakteri di sana sehingga bikin bau tidak nyaman," ujar dia.

Karang gigi juga dapat jadi penyebab bau mulut patologis. Dengan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di rongga mulut, seperti membersihkan karang gigi dan menambal gigi berlubang, maka bau mulut dapat diatasi.

Dikutip dari The Daily Star, membersihkan sela-sela gigi setelah buka puasa dan sahur diperlukan agar tidak ada makanan yang menyangkut di antara gigi.

Kemudian sikatlah gigi selama dua menit setelah setelah sahur dan sebelum tidur, jangan lupa untuk membersihkan permukaan lidah.

Berkumur dengan cairan obat kumur juga dibolehkan, tapi sebaiknya jangan pilih cairan yang mengandung alkohol.

"Karena alkohol membuat mulut kering," kata Rosdiana.

Cara Mengurangi Bau Mulut Saat Puasa

Salah satu masalah yang sering dialami saat sedang berpuasa adalah bau mulut. Penyebabnya adalah produksi air liur di mulut akan berkurang dan mengakibatkan mulut menjadi kering. Beberapa solusi berikut bisa diterapkan untuk membuat aroma mulut lebih netral:

1. Menggosok gigi setelah berbuka dan makan sahur.

Pada dua waktu ini, orang berpuasa akan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Dengan menggosok gigi, termasuk lidah, akan mengurangi bau mulut lebih lama.

2. Pakai obat kumur dan benang gigi.

Benang gigi dipakai untuk membersihkan sisa makanan yang tertinggal di sela gigi pemicu bau tidak sedap. Sementara itu, menggunakan obat kumur akan membunuh kuman di rongga mulut. Mengutip laman Mayapada Hospital, penggunaan obat kumur tidak boleh berlebihan agar tidak memusnahkan bakteri baik yang diperlukan di dalam mulut.

3. Memperbanyak minum air putih di selain waktu puasa.

Puasa di siang hari membuat produksi air liur berkurang banyak. Hal ini bisa membuat munculnya bau mulut. Di saat berbuka sampai sahur menjadi kesempatan untuk meminum air putih secukupnya yang dapat menyegarkan mulut.

Gunakan rumus minum berikut:

> 2-3 gelas air saat berbuka;

> 2-4 gelas air pada malam hari;

> dan 2-3 gelas sewaktu sahur.

Selain mengurangi bau mulut, minum dengan rumus tersebut membantu mengatasi kekurangan cairan ketika berpuasa.

4. Perbanyak makan buah, sayur, dan terapkan pola makan seimbang.

Konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur cenderung membuat rongga mulut lebih bersih. Makanan sehat ini turut meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan bakteri, peradangan, hingga memberi perlindungan pada gigi mau pun gusi.

5. Hindari makanan manis.

Makanan seperti ini berpeluang mengundang bakteri untuk datang dan menyebabkan bau mulut. Di samping itu, makanan kaya gula memicu kerusakan gigi dengan mengikis enamel yang menjadi pelindung bagian luar.

6. Jauhi makanan yang berbau menyengat.

Bau mulut juga dipicu dari konsumsi makanan dengan aroma menyengat. Misalnya makan petai, jengkol, durian, bawang merah, dan sebagainya. Makanan dengan aroma menyengat tersebut baunya bisa tahan lama di rongga mulut.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yantina Debora