tirto.id - Para sineas muda harus memerhatikan kesadaran identitas terhadap filmnya sebagai faktor utama agar karya yang mereka hasilkan mendapatkan respon dan diterima masyarakat
Hal itu dipaparkan sutradara Riri Riza saat menjelaskan tahapan penting yang harus menjadi perhatian para pembuat film dalam acara SEAScreen Academy di Makassar, Jumat (12/8/2016).
"Tahapan pertama itu yakni harus memiliki kesadaran terhadap identitas. Film Indonesia itu harus bisa memberikan gambaran siapa kita," katanya.
Selain itu, tahapan lain yang harus menjadi perhatian utama, menurut Riri, adalah para sineas harus sadar dengan kualitas dan mutu film yang dihasilnya.
Sutradara asal Makassar ini menjelaskan, terdapat ribuan film yang diproduksi setiap tahun di berbagai negara namun hanya sebagian kecil yang isa betu-betul sampai ke penonton.
“Dan di SEAscreen Academy ini para sineas memulai tradisi baru dengan menghadirkan konsep secara kompetitif,” jelasnya.
Tahap terakhir yang juga tidak kalah penting itu yakni film itu harus berkelanjutan. Sebab, menurutnya, untuk bisa bertahan tentu harus punya potensi ekonomi atau nilai jual. Oleh karenanya, penting menghadirkan ide-ide atau gagasan yang lebih cemerlang untuk bisa menarik orang untuk mau menyaksikannya di bioskop.
"Saya selama berkarier di industri film memang telah merasakan sendiri pentingnya tahapan itu. Mudah-mudahan dalam para sineas muda bisa memperhatikan ini," katanya.
Sementara itu, SEAscreen Academy edisi keempat sendiri fokus untuk mengembangkan bentuk menjadi feature film development pelatihan sineas dengan pola pendampingan untuk mengembangkan konsep dan skenario film cerita panjang.
Lokakarya pengembangan film cerita SEAscreen Lab merupakan pengembangan dari pelatihan pembuat film muda Indonesia Timur selama yang telah dilaksanakan selama tiga tahun di Makassar.
Saat ini, SEAscreen memasuki tahap pertama lokakarya intensif pada Maret dan kemudian berlanjut pada 9-12 Agustus 2016.
Selanjutnya pada lokakarya tahap II yakni 9-12 Agustus 2016, pihaknya melakukan berbagai kajian terhadap tahapan penulisan lanjutan dan persiapan proposal produksi yang akan dipresentasikan dalam pertemuan akhir tahap III pada Oktober 2016.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari