Menuju konten utama

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab Puisi

Ringkasan materi bahasa Indonesia kelas 10 SMA bab puisi dapat menjadi acuan belajar bagi siswa.

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab Puisi
Penyair Imam Ma'arif membacakan puisi yang dia tulis dalam buku Antologi Puisi Untuk Rindu Rendra di Gedung Teater Usmar Ismail, Jakarta, Rabu (6/11/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

tirto.id - Ringkasan materi diperlukan untuk memudahkan proses belajar agar siswa dapat fokus pada poin-poin materi. Salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia adalah puisi.

Materi puisi terdapat dalam E-Modul Bahasa Indonesia SMA Kelas 10 Bab 6 dengan tema "Berkarya dan Berekspresi Melalui Puisi".

Secara bahasa berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu poieo atau pocima, yang bermakna 'kreasi' atau 'penyusunan'. Menurut sejarahnya, puisi tergolong sebagai teks sastra tertua. Teks puisi tertua ditemukan dalam naskah kuno India yang diperkirakan ditulis pada 1700 SM.

Pengertian Diksi dalam Puisi

Puisi disusun dengan kata-kata tertentu yang umumnya tergolong sebagai kata kiasan, serta disampaikan dengan teknik figuratif--bersifat kiasan atau melambangkan sesuatu.

Diksi merupakan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih oleh penulis puisi agar dapat memunculkan efek tertentu dan menampung makna yang menggambarkan pikiran, gagasan, dan perasaan penyair.

Pemanfaatan diksi perlu mempertimbangkan makna, komposisi bunyi, kombinasinya dengan kata yang lain, dan kedudukannya secara keseluruhan.

Dikutip dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas X (2020), jika dilihat dan dipahami secara mendalam, pilihan kata yang terdapat pada puisi "Hujan Bulan Juni" cukup sederhana, tidak rumit, dan dekat dengan realitas hidup.

Namun, kesederhanaan diksi pada puisi tersebut tidak lantas membuat estetika dan isinya tereduksi. Sebaliknya, kesederhanaan diksi yang dipilih oleh penyair mampu membangkitkan pengalaman tersendiri bagi pembaca. Puisi "Hujan Bulan Juni" justru memiliki tafsiran yang sangat luas.

Berdasarkan penjelasan dalam E-Modul Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X, pemilihan kata atau diksi harus mempertimbangakn irama, rima, larik, bait dan tipografi puisi secara keseluruhan. Yang dimaksud dengan tipografi adalah cara menata tampilan puisi untuk menciptakan kesan atau makna tertentu.

Unsur-Unsur dalam Puisi

Unsur dalam puisi terdiri dari dua jenis yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Berikut uraian unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi.

Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berada di dalam puisi itu sendiri dan memiliki pengaruh. Unsur intrinsik puisi, meliputi:

  1. Diksi/Pilihan Kata

    Diksi berperan penting dalam penyusunan puisi karena berkaitan dengan kata-kata yang akan dipakai dalam sebuah karya puisi. Penyair dapat memilih kata secara cermat dengan mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam suatu puisi keseluruhan.

  2. Daya Bayang/Imaji

    Imaji atau daya bayang dalam puisi berupa penggunaan kata-kata yang konkret dan khas sehingga mampu menimbulkan imaji visual, auditif, ataupun taktil.

  3. Gaya Bahasa/Majas

    Gaya bahasa atau majas atau bahasa figuratif dalam puisi adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa atau memakai kata-kata yang bermakna kiasan.

  4. Bunyi

    Unsur bunyi dalam puisi merujuk pada penggunaan kata-kata tertentu sehingga memunculkan efek nuansa tertentu.

  5. Rima

    Rima merupakan persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan.

  6. Ritme

    Ritme dalam puisi merupakan dinamika suara dalam puisi supaya tidak dirasa monoton bagi penikmat puisi.

  7. Tema

    Unsur intrinsik berupa tema dalam puisi adalah ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan penyair dalam menyusun puisi.

Unsur-unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang berada di luar puisi dan mempengaruhi kehadiran puisi sebagai karya seni. Berikut penjelasan terkait unsur ekstrinsik puisi:

  1. Aspek Historis

    Aspek historis merupakan unsur-unsur kesejarahan atau gagasan yang terkandung dalam puisi.

  2. Aspek Psikologis

    Unsur ekstrinsik berupa aspek psikologis merupakan aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi.

  3. Aspek Filsafat

    Aspek filsafat berkaitan dengan puisi atau karya sastra secara keseluruhan. Beberapa ahli menyebutkan bahwa filsafat dan karya sastra dalam hal ini puisi tidak saling terikat satu sama lain.

  4. Aspek Religius

    Aspek religius dalam puisi mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh pengarang.

Pengertian Musikalisasi Puisi

Musikalisasi puisi merupakan salah satu cara dalam menyajikan atau menampilkan sebuah karya puisi. Secara definitif, musikalisasi puisi adalah upaya kolaborasi antara teks puisi dan musik. Dengan demikian, puisi tidak hanya dibaca, melainkan dipadukan dengan instrumen musikal.

Terdapat beberapa jenis pemaduan musik dalam musikalisasi puisi. Ada yang hanya berupa pembacaan puisi dengan iringan musik, menjadikan puisi sebagai lirik atau syair lagu, serta penyajian berupa drama musikalisasi puisi.

Penampilan musikalisasi puisi harus mempertimbangkan beberapa hal seperti pemilihan puisi, pemahaman makna yang terkandung, serta berlatih sebelum tampil. Beberapa penampilan musikalisasi puisi dapat dijadikan sebagai rujukan, di antaranya yakni musikalisasi puisi karya Bimbo, Ebiet G. Ade, Uly S. Rusadi, Banda Neira, dan Ari Reda.

Baca juga artikel terkait MATERI PELAJARAN atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Fadli Nasrudin