Menuju konten utama

Restoran Muslim di London Bagikan Makanan Gratis Saat Natal

Sebuah restoran di London yang pemiliknya adalah seorang Muslim berinisiatif membagikan makanan gratis saat hari Natal. Tindakan itu diapresiasi sejumlah warga yang juga ikut menyiarkan kabar itu lewat media sosial.

Restoran Muslim di London Bagikan Makanan Gratis Saat Natal
Ilustrasi. Pegawai dan pengunjung melihat pohon Natal yang dibuat oleh seniman kelahiran Iran Shirazeh Houshiaryy sebagai bagian dari Festive Commission di pintu masuk galeri Tate Britain di London, Inggris, Kamis (1/12). ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville.

tirto.id - “Tak ada orang yang makan sendirian”. Itulah yang dipikirkan seorang Muslim pemilik restoran di London saat menawarkan tiga hidangan gratis untuk tuna wisma dan lansia pada hari Natal.

Melalui Shish Restaurant, demikian nama restoran yang berlokasi di Sidcupitu, si pemilik meminta warga sekitar untuk menyebarkan kabar itu. Karenanya, para warga pun beramai-ramai juga memasang poster bertuliskan “Kami ada di sini untuk duduk bersamamu” pada 25 Desember.

Sebagaimana dilansir dari kantor berita Antara, Selasa (6/12/2016), restoran itu meminta orang-orang membagikan rencana itu lewat media sosial, di mana inisiatif itu menuai pujian.

Vicky Lanfear menulis di laman Facebook, “Ini adalah tindakan tanpa pamrih yang pernah saya jumpai dan harus dianggap sebagai pilar bagi komunitas.”

Sementara itu, Suzannah Harris menambahkan, “Sungguh tindakan yang baik, sebuah restoran memberi sesuatu pada masyarakat, bukan melihat Natal sebagai ajang untuk mencari penghasilan. Saya akan mengunjunginya pada tahun baru bila sedang berada di sana,” katanya seperti dilansir The Independent.

Tiga hidangan itu tersedia antara pukul 12.00 dan 18.00 pada hari Natal dengan sup dan Cacik sebagai menu pembuka, pilihan kaserol ayam, kaserol sayuran atau ayam sebagai menu utama dan puding beras untuk makanan penutup.

Baca juga artikel terkait NATAL DAN TAHUN BARU 2017 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari