tirto.id - Restoran Legian di kawasan Malioboro Yogyakarta terbakar, Kamis (8/10/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.
"Waktu kejadian kebakaran 15.30 WIB, tidak ada korban jiwa. Luas bangunan yang terbakar 50 meter persegi," kata Kepala Seksi Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta Mahargyo, saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (8/10/2020).
Bersamaan dengan terbakarnya resto, terjadi demonstrasi menolak omnibus law di DPRD DIY. Resto dan kantor dewan bersebelahan.
Mahargyo menyebut, hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran. Pihak pemilik resto juga saat kejadian tak ada di tempat, sehingga pihaknya belum ada informasi detail mengenai peristiwa kebakaran tersebut.
Tiga unit mobil dinas damkar dan satu unit damkar UGM dikerahkan untuk memadamkan api. Setelah 45 menit diguyur air, api di restoran padam.
Ribuan orang mengikuti demo tolak omnibus law di Yogyakarta. Sempat terjadi bentrokan dengan polisi yang berjaga di DPRD. Untuk membubarkan massa, polisi menembakkan gas air mata dan air ke massa yang merangksek masuk gedung.
Demo reda setelah perwakilan bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono X. Gubernur DIY ini bersedia memfasilitasi aspirasi pendemo dengan berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo.
Pemilik Legian Resto di jl Perwakilan Yogya tdk pernah menyangka kalau hari ini restonya akan habis dilalap api krn unjuk rasa yg rusuh di Malioboro Yogyakarta. pic.twitter.com/hARJ4QeWiR
— Stay Strong #keephealthy (@imenkyogya) October 8, 2020