tirto.id - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengklarifikasi isi pidato Rektor Universitas Pertahanan Letjen Tri Legionosuko, yang mengajak guru-guru untuk mengajarkan kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).
Hal itu disampaikan saat bedah buku 'PKI Dalang dan Pelaku G30S/1965' di Lemhannas pada Sabtu (24/11) lalu dan sempat menuai kontroversi.
Tri, yang mengklaim menyampaikan pidato atas nama Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan RI (Menhan). Kemenhan menyatakan pidato tersebut tidak diketahui oleh Prabowo selaku Menhan.
"Terkait dengan Pidato yang disampaikan Rektor Unhan Pak Prabowo tidak tahu menahu terkait dengan isi pidato tersebut," kata Stafsus Menhan bidang Komunikasi Publik dan Antarlembaga Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Minggu (25/11/2019).
Dahnil menerangkan, Menhan tidak dikonfirmasi terkait isi pidato tersebut, ideologi apa pun yang mengancam Pancasila harus dilawan, dan siapa pun yang mengancam ideologi Pancasila adalah ancaman serius bagi negara.
Prabowo justru mendorong sekolah-sekolah terus mengajarkan siswa secara intensif ideologi bangsa, yakni Pancasila. Prabowo juga mengajak masyarakat untuk memajukan bangsa.
"Dan semaksimal mungkin untuk mereduksi dendam sejarah, kita harus bergerak maju memikirkan kemajuan bersama," Kata Dahnil.
Sebelumnya, Rektor Unhan Letnan Jenderal TNI Tri Legionosuko dalam diskusi panel buku bertajuk "PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/65" di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Sabtu (23/11/2019) membacakan pidato yang mengatasnamakan Menhan Prabowo Subianto.
Dalam pidato tersebut disebutkan Prabowo Subianto, meminta segenap elemen bangsa tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis, karena beberapa negara penganut ideologi komunis masih eksis.
Prabowo juga disebutkan meminta seluruh guru sejarah menyampaikan kejamnya pemberontakan PKI atau peristiwa G30S/65 kepada para siswa.
Menurut Prabowo, pengetahuan tentang sejarah dan kejamnya gerakan PKI harus diketahui oleh generasi muda.
Acara bedah buku tersebut diselenggarakan oleh Gerakan Bela Negara dan Yayasan Masyarakat Peduli Sejarah.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklarifikasi bahwa pidato Rektor Universitas Pertahanan dalam sebuah diskusi tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mengatasnamakan Menteri Pertahanan, dibacakan tanpa persetujuan Prabowo Subianto.
"Naskah pidato tersebut tidak ada konfirmasi, tidak ada persetujuan dan tidak diberikan kewenangan mengatasnamakan Menhan," kata Dasco di Jakarta, Minggu (24/11/2019) sebagaimana diberitakan Antara.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri