tirto.id - Harta kekayaan Heru Budi Hartono naik miliaran rupiah selama menjabat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sejak 17 Oktober 2022. Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 7 Maret 2023, harta Heru Budi mencapai Rp36.260.704.081 atau Rp36,2 miliar pada 2022.
Sementara itu, berdasarkan LHPKN yang dilaporkan pada 16 Februari 2022, harta kekayaan Heru Budi hanya mencapai Rp31.987.685.032 atau Rp 31,9 miliar pada 2021.
Dengan demikian, tepatnya ada kenaikan Rp4.273.019.049 atau Rp4,2 miliar antara 2021 dengan 2022 atau usai Heru Budi menjabat Gubernur DKI Jakarta sementara.
Dalam LHKPN periode 2022 tersebut, Heru tercatat memiliki utang sebesar Rp804.800.000. Jika tak memiliki utang, kekayaan Heru mencapai Rp37.065.504.081 (Rp37,06 miliar).
Kekayaan Heru terbagi atas beberapa bagian, yakni tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, surat berharga, kas dan setara kas, serta harta lainnya.
Harta Heru berupa tanah dan bangunan terletak di berbagai kota/kabupaten. Misalnya, Jakarta Timur, Bekasi, Jakarta Selatan, hingga Karawang. Total harta tanah dan bangunan milik Heru mencapai Rp22.270.346.868 (Rp22,2 miliar).
Kemudian, harta Heru berupa alat transportasi dan mesin terdiri dari empat mobil, dua mobil, dan satu sepeda.
Heru bahkan memiliki motor Harley Davidson senilai Rp440.200.000 serta sepeda Brompton senilai Rp35 juta. Total harta alat dan transportasi Heru mencapai Rp1.303.336.200 (Rp1,3 miliar).
Sementara itu, Heru memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp617.450.000, surat berharga Rp218.155.000, harta lainnya Rp925.000.000, serta kas dan setara kas yang mencapai Rp11.731.216.013 (Rp11 miliar).
Jika dibandingkan dengan kekayaan Heru Budi pada 2021, kekayaan Pj Gubernur DKI Jakarta itu mengalami kenaikan di bagian surat berharga, dan harta lainnya.
Menanggapi kekayaan yang meningkat ini, Heru Budi mengaku masih menjabat sebagai komisaris perusahaan BUMN, yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) hingga 2022. Karena itu, ia mengaku masih menerima penghasilan sebagai komisaris di PT BTN alias tantiem.
"Kan sebelumnya saya komisaris BTN. Masih ada tantiem yang saya tantiem," ucap Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis.
Sebagai informasi, Heru memang pernah menjabat komisaris PT BTN. Heru kemudian mengundurkan diri sebagai komisaris PT BTN beberapa hari sebelum dilantik menjadi Pj Gubernur DKI atau pada 12 Oktober 2022.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto