Menuju konten utama

Respons Dampak Corona, BI Turunkan GWM Valas dan Rupiah

Penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) valas sebagai antisipasi terhadap wabah virus corona COVID-19 yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian di bidang perekonomian.

Respons Dampak Corona, BI Turunkan GWM Valas dan Rupiah
Warga menjajakan jasa penukaran uang asing di Jakarta, Senin (13/1/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Bank Indonesia melakukan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) valas sebagai antisipasi terhadap wabah virus corona COVID-19 yang menimbulkan ketidakpastian bagi perekonomian. BI menilai penurunan GWM ini dapat membantu menjaga stabilitas nilai tukar terutama usai pelemahan rupiah yang terjadi pekan lalu.

“Untuk menstabilkan nilai tukar, dari 8 persen Dana Pihak Ketiga (DPK) diturunkan menjadi 4 persen. Ini menjadi tambahan likuiditas valas 3,28 miliar dolar AS,” ucap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/3/2020).

GWM adalah jumlah simpanan minimum yang harus ditempatkan bank di Bank sentral. GWM memiliki peran mengatur uang yang beredar untuk menjaga peredaran uang atau valas, sebagai control inflasi sampai menjadi instrument yang bisa dipakai untuk mengontrol likuiditas perbankan termasuk menambah atau mengurangi kemampuan penyaluran kredit.

Perry mengatakan pelonggaran GWM ini bakal memberi ruang lebih bagi perbankan untuk meningkatkan suplai valas. Alhasil stabilisasi valas bisa dilakukan dan dijaga.

Perry juga menjelaskan untuk GWM rupiah juga diberi kelonggaran sebanyak 50 basis poin. Per data Bank Indonesia mencatat selama November 2019, posisi GWM rupiah bagi perbankan umum berada di kisaran 5,5 persen dan Syariah 4 persen.

Perry bilang penurunan GWM rupiah ini bukan untuk meningkatkan likuiditas perbankan saja lantaran menurunya jumlahnya masih lebih dari cukup. Penurunan GWM rupiah ini lebih diarahkan untuk memberi keleluasaan bagi perbankan meningkatkan pendanaan bagi kegiatan ekspor-impor.

“Ini akan berlaku buat bank-bank yang memberi pendanaan bagi ekspor-impor. Kami akan koordiansi dengan Kemenperin, bank siapam ekspor-impor apa, dan sektornya apa,” ucap Perry.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto