tirto.id - Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul merespons pernyataan Anies Baswedan yang mengaku ada pihak menjegalnya untuk menjadi bakal calon presiden pada Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Anies menanggapi hasil sejumlah lembaga survei yang kerap menempatkannya pada urutan ketiga ihwal elektabilitas.
Menurut Bambang, setiap orang punya persepsi yang disesuaikan dengan keinginannya. Sebab, kata dia, hal itu merupakan hukum komunikasi seseorang yang ingin mendengarkannya.
Oleh karena itu, kata dia, seseorang akan selalu mengaitkan apa yang dikhawatirkannya.
"Kekhawatirannya, harapannya, selalu begitu. Misalnya, apa gitu, anggaplah itu ‘wah ini langkah untuk menjegal saya’. Itu kekhawatiran. Persepsinya, gitu," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2033).
Ia juga mengatakan pernyataan Anies itu bukanlah sebuah psywar.
"Psywar apanya? Yang mana? Kan, gitu. Jadi itu kan, saya tidak komentarin apa-apa Pak Anies, loh, ya," ucap Bambang.
Ia mengatakan hukum dasar komunikasi ialah seseorang ingin mendengarkan apa yang didengarkannya.
"Saya mengatakan hukum komunikasi paling dasar adalah seseorang ingin mendengarkan apa yang ingin didengarkan, seseorang selalu mengkait-kaitkan dengan apa yang dia khwatirkan. Itu hukumnya," pungkas Bambang Pacul.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Reja Hidayat