tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melakukan rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2024 tingkat nasional terhadap empat provinsi pada Kamis (14/3/2024).
Keempat provinsi itu, yakni Bengkulu, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di tiga provinsi.
Satu provinsi lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menang di Sumatera Barat. Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD selalu berada di urutan paling buncit dari empat provinsi tersebut.
Rekapitulasi menggunakan dua panel, yakni Panel A dan Panel B.
Di sisi lain, rekapitulasi untuk empat provinsi, yakni NTB, Aceh, Papua Selatan, dan Jambi akan diplenokan usai salat tarawih atau sekira pukul 21.00 WIB.
“Sampai dengan saat ini informasi yang kami terima ada 4 provinsi, yaitu NTB, Aceh, kemudian Papua Selatan, dan Jambi,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari saat rapat pleno panel A di ruang utama Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2024).
Lebih lanjut, Hasyim mengatakan dari empat provinsi tersebut kemungkinan yang bisa diplenokan malam ini adalah Jambi dan Aceh.
“NTB landing jam 08.00 malam Papua Selatan landing jam 07.00 malam. Jadi, kemungkinan 2 (Jambi dan Aceh),” ucap Hasyim.
Dia mengatakan, bila ada provinsi lain yang bisa ditambahkan akan segera diinformasikan lebih lanjut. Namun, jadwal sementara hanya ada empat provinsi.
“Jadi, yang potensial kita ikutkan malam ini yang pertama ada Aceh kemudian ada Jambi, dan Papua Selatan. Lalu nanti informasi kepastiannya kita info lagi saya kira demikian,” tutup Hasyim.
Berikut perolehan suara tiga pasangan capres yang ditetapkan KPU di empat provinsi hari ini:
1. Bengkulu
Anies-Muhaimin: 229.681
Prabowo-Gibran: 893.499
Ganjar Mahfud: 145.570
2. Sulawesi Utara
Anies-Muhaimin: 119.103
Prabowo-Gibran: 1.229.069
Ganjar Mahfud: 119.103
3. Sumatera Barat
Anies-Muhaimin: 1.744.042
Prabowo-Gibran: 1.217.314
Ganjar Mahfud : 124.044
4. Sulawesi Selatan
Anies-Muhaimin: 2.003.081
Prabowo-Gibran: 3.010.726
Ganjar Mahfud: 265.948
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto