tirto.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan anggaran kesehatan rencananya sebesar Rp169,8 triliun (T) atau 5,6 persen dari belanja negara. Hal ini berdasarkan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.
“Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp169,8 triliun atau 5,6 persen dari belanja negara,” sebut Jokowi dalam Pidato Presiden RI terkait Pengantar RAPBN 2023 dan Nota Keuangannya di Kompleks Parlemen RI, Selasa (16/8/2022).
Angka ini menurun dari APBN 2022 yang sebesar Rp255,4 triliun.
Dia menuturkan, anggaran kesehatan tersebut nantinya akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi COVID-19, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan masalah gizi kronis (stunting), serta kesinambungan programJaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Percepatan penurunan stunting dilakukan melalui perluasan cakupan seluruh kabupaten atau kota di Indonesia, dengan penguatan sinergi berbagai institusi,” kata Jokowi.
Adapun dia mengatakan bahwa belanja negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp3.041,7 T yang meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230,0 T serta transfer ke daerah Rp811,7 T.
“Alhamdulillah, Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonominya dengan cepat. Pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus menguat, tumbuh 5,01 persen di Triwulan I 2022 dan menguat signifikan menjadi 5,44 persen di Triwulan II 2022,” ucap Jokowi saat membuka pidatonya.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri