tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah mengalokasikan rencana anggaran kesehatan sebesar Rp186,4 triliun atau setara 5,6 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2024.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya terkait penyampaian Rancangan Undang-Undang APBN 2024 dan Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
“Untuk menghadirkan SDM yang sehat dan produktif, anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp186,4 triliun atau 5,6 persen dari APBN,” kata Jokowi.
Anggaran kesehatan, disebut Jokowi, akan menghadirkan sumber daya manusia yang sehat dan produktif. Ia menambahkan, anggaran akan difokuskan untuk melakukan transformasi sistem kesehatan.
“Anggaran tersebut diarahkan untuk transformasi sistem kesehatan, mendorong berkembangnya industri farmasi yang kuat dan kompetitif,” sambung Jokowi.
Selain itu, Pemerintah akan mengalokasikan anggaran kesehatan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan primer dan rujukan, menjamin tersedianya fasilitas layanan kesehatan yang handal dari hulu ke hilir.
Jokowi juga menyoroti rencana mengefektifkan program JKN, serta mempercepat penurunan prevalensi stunting agar mencapai 14 persen di tahun 2024.
“Yang dilakukan melalui perluasan cakupan seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan penguatan sinergi berbagai institusi,” tambah Jokowi.
Anggaran kesehatan ini naik tipis dari tahun sebelumnya. Tahun lalu, pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp169,8 triliun dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri