Menuju konten utama
Hari Kartini

Rangkuman Kisah Perjuangan RA Kartini, Jasa, dan Karyanya

Rangkuman perjuangan RA Kartini menarik disimak. Tak hanya emansipasi, Kartini juga menginspirasi berdirinya beberapa gerakan wanita. Selengkapnya di sini.

Rangkuman Kisah Perjuangan RA Kartini, Jasa, dan Karyanya
Ilustrasi RA Kartini, pahlawan emansipasi untuk wanita-wanita Indonesia. Rangkuman perjuangan RA Kartini menarik untuk disimak. Tak hanya emansipasi, Kartini bahkan menginspirasi berdirinya beberapa gerakan wanita. FOTO/commons.wikimedia.org

tirto.id - Rangkuman perjuangan RA Kartini menarik untuk disimak. Tak hanya emansipasi, cerita perjuangan RA Kartini bahkan menginspirasi berdirinya beberapa gerakan perempuan di tanah air.

Lantas, bagaimana rangkuman perjuangan RA Kartini dalam pendidikan? Perjuangan RA Kartini tahun berapa? Apa saja jasa dan prestasi RA Kartini?

Sejarah emansipasi perempuan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran R.A. Kartini. Hari lahir ibu kita Kartini yakni tanggal 21 April 1879.

Lahir di Jepara, Jawa Tengah, R.A. Kartini berasal dari keluarga ningrat Jawa terpandang. Ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat adalah Bupati Jepara dan masih punya garis keturunan dari wangsa Mataram.

Dikutip dari buku Biografi Pahlawan Nasional R.A. Kartini (2008), ibunda Kartini bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru mengaji juga ulama.

Kisah Lengkap Perjuangan RA Kartini selama Hidupnya

Kartini aktif memperjuangkan emansipasi wanita pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, tepatnya antara tahun 1890-an hingga wafatnya pada 1904. Meski hidup singkat, pemikirannya terus hidup dan memengaruhi kebijakan pendidikan di Indonesia.

Dikutip dari Agnes Louise Symmers dalam Letters of A Javanese Princess: Raden Adjeng Kartini (1964:32), dapat dilihat surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar tanggal 25 Mei 1899.

Kartini mengungkapkan keadaan dirinya dan kaum wanita di Jawa atau Indonesia pada umumnya. Kepada Stella, Kartini menulis:

… we girls, so far as education goes, fettered by our ancient traditions and conventions, have profited but little by these advantage. It was a great crime against the customs of our land that we should be taught at all, and especially that we should leave the house every day to go to school. For the custom of our country forbade girls in the strongest manner ever to go to outside of the house..."

Kartini memang konsisten memperjuangkan kesetaraan antara kaum perempuan dan laki-laki di lingkungannya. Aturan adat dan konstruksi sosial dalam masyarakat Jawa membuat perempuan berada di bawah laki-laki.

Misalnya mengenai pekerjaan yang tidak setara, bagaimana perempuan harus di rumah dan tidak boleh memperoleh pendidikan tinggi, juga kawin paksa yang masih sering terjadi kala itu.

Melalui surat-suratnya, Kartini menyampaikan banyak kritik, termasuk mengenai praktek poligami yang masih kerap dilakukan di kalangan ningrat Jawa.

Hal penting yang menjadi perhatian Kartini terhadap kasus poligami adalah faktor paksaan dari orang tua agar putrinya mendapatkan suami dari kaum bangsawan.

Masyarakat Jawa kebanyakan pada waktu itu memang mengharapkan putrinya disunting pria ningrat demi meningkatkan derajat dan taraf hidup keluarga.

Menurut Kartini, gadis-gadis tersebut tidak dapat dipersalahkan karena pada umumnya mereka merupakan anak-anak dari keluarga biasa atau rakyat jelata.

Mereka berangan-angan mendapat kemewahan, kehormatan, dan kenikmatan duniawi lainnya. Menikah dengan pria bangsawan merupakan anugerah yang membuka jalan bagi mereka untuk mobilitas sosial secara vertikal.

Dengan caranya, Kartini ingin menyadarkan bahwa kaum perempuan di Jawa atau Indonesia seharusnya lebih dihargai dan mendapatkan kesetaraan seperti halnya kaum pria.

Jasa, Prestasi, dan Karya RA Kartini

RA Kartini merupakan tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang dikenal sebagai pejuang hak-hak perempuan dan pendidikan. Perjuangan RA Kartini dalam pendidikan di masa kolonial Belanda telah menginspirasi banyak generasi.

Berikut ini jasa, prestasi, dan karya-karya perjuangan Kartini:

1. Jasa RA Kartini dalam Pendidikan dan Emansipasi Wanita

  • Kartini memperjuangkan kesetaraan pendidikan bagi perempuan Indonesia yang pada masa itu sering dipinggirkan.
  • Kartini mendirikan sekolah khusus perempuan di Jepara pada tahun 1903 yang mengajarkan berbagai keterampilan seperti membaca, menulis, dan kerajinan tangan.
  • Melalui surat-suratnya, Kartini menyuarakan pentingnya pendidikan dan kemandirian perempuan sebagai kunci kemajuan bangsa.

2. Kontribusi dan Karya-Karya RA Kartini

  • Kumpulan Surat "Habis Gelap Terbitlah Terang" merupakan hasil korespondensi RA Kartini dengan tokoh-tokoh Belanda, berisi pemikiran progresif tentang kesetaraan gender dan pendidikan.
  • Kartini berdiskusi atau melakukan korespondensi dengan intelektual Eropa seperti J.H. Abendanon untuk memajukan pendidikan perempuan di Jawa.
  • Beberapa pemikiran RA Kartini pernah dimuat di majalah Belanda, seperti De Hollandsche Lelie, yang membahas isu perempuan dan budaya.

3. Prestasi RA Kartini dan Pengakuan atas Perjuangannya

  • Pada 2 Mei 1964, Presiden Soekarno secara resmi mengangkat Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional melalui Keputusan Presiden No. 108.
  • Pemikiran RA. Kartini menjadi inspirasi berdirinya gerakan atau organisasi perempuan seperti Aisyiyah (Muhammadiyah) dan Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
  • Setiap tahun, Hari Kartini diperingati untuk mengenang jasa RA. dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

Baca juga artikel terkait HARI KARTINI 2025 atau tulisan lainnya dari Abraham William

tirto.id - Edusains
Kontributor: Abraham William
Penulis: Abraham William
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif