tirto.id - Jauh-jauh hari, Khanza dan adiknya Mushab sibuk memperhatikan media sosial Instagram dan Facebook. Adik kakak itu berbagi tugas. Khanza mencari akun-akun rental atau sewa mobil. Sementara Mushab bagian menghubungi dan bernegosiasi dengan sang pemilik akun.
Sudah menjadi tradisi, Khanza dan keluarga setiap tahun melakukan perjalanan mudik dari Bekasi ke Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur saat Lebaran. Namun, di luar dari biasanya, mudik Lebaran tahun ini akan ditempuh dengan mobil dari sebelumnya menggunakan angkutan umum kereta.
"Mudik tahun ini memang agak sedikit beda. Keluarga mau coba ngerasain sensasi mudik baru [pakai mobil]," ujar Khanza saat berbincang dengan reporter Tirto, Kamis (28/3/2024).
Wanita berusia 27 tahun itu mengaku, banyak faktor membuat ia dan keluarga memutuskan dan memilih menyewa mobil dalam perjalanan mudik tahun ini. Selain karena ingin mencoba sensasi baru, mobil bisa menjadi akses mobilitas selama di kampung.
Wajar saja, apabila mudik menggunakan kereta, sesampainya di Stasiun Nganjuk untuk menuju ke Desa Bendolo, kampung halaman ayahnya, masih butuh waktu sekitar 1-2 jam. Maka, ia paling tidak harus sewa taksi online kembali untuk sampai ke kediaman orang tua ayahnya.
"Makanya pertimbangan menggunakan mobil ya bisa dibilang sebenarnya karena kebutuhan juga buat akses selama di sana," kata dia.
Khanza dan keluarga baru berencana berangkat pada 7 April 2023 mendatang dengan menggunakan Daihatsu Sigra. Waktu sewa dijadwalkan selama tujuh hari dengan biaya per harinya Rp380 ribu dan sudah lepas kunci.
Lain dengan Khanza, Dani (bukan nama sebenarnya) memilih menyewa mobil untuk perjalanan mudik dari Jakarta ke Jawa Tengah. Di sana, selain mengunjungi rumah neneknya di daerah Kulon Progo, ia juga berencana silaturahmi dengan kawan-kawan lama kampusnya setelah Lebaran.
"Pertimbangannya [nyewa mobil] selain buat mudik, nanti sekalian buat kumpul-kumpul ketemu sama temen kampus," ujar pria berusia 31 tahun itu kepada Tirto, lewat pesan singkatnya Rabu (28/3/2024).
Dani memilih kendaraan dua baris yakni Honda Brio dengan transmisi matic. Ia berencana menyewa tiga hari dengan harga Rp450 per harinya.
Selain kendaraan, pemudik juga tak jarang juga menyewa barang-barang untuk dibawa ke kampung halaman, seperti iPhone.
Salah satunya, Fiqa, warga Cikarang ini justru memilih akan menyewa iPhone sebelum pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta. Alasannya, handphone yang digunakan saat ini tidak lagi cukup untuk fitur video dan kamera. Sementara Idulfitri, identik untuk mengabadikan momen bersama keluarga.
"Kalau saya pribadi lebih untuk mengabadikan momen selama lebaran aja sih," ujarnya kepada Tirto, Kamis (28/3/2024).
Fiqa sendiri mengaku sudah booking untuk menyewa iPhone 13 Pro selama tujuh hari. Mulai per tanggal 8-14 April 2024. Biaya sewa per harinya yakni Rp300 ribu.
"Sebagian diambil dari THR untuk biaya sewanya," imbuh dia.
Permintaan Meningkat
Pada 2023, dari hasil survei Kemenhub menunjukkan sekitar 123,8 juta jiwa melakukan perjalanan selama Libur Lebaran. Konsumsi di sektor transportasi turut meningkat, termasuk masifnya penggunaan mobil pribadi dan angkutan umum.
Dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas pada April 2023, terkait Pola Konsumsi Publik saat Lebaran, sektor yang kena dampak Lebaran yakni transportasi karena Hari Raya Lebaran identik dengan kegiatan mudik ke kampung halaman. Selain itu, penggunaan kendaraan pribadi untuk mudik dan wisata keluarga ditunjang fasilitas tol menjadi faktor pendorong menjadi pos pengeluaran terbesar.
Selain untuk transportasi, pengeluaran terbesar masyarakat untuk belanja, baik itu belanja pakaian maupun barang-barang elektronik. Untuk barang-barang branded yang tidak terjangkau, tak jarang sewa menjadi pilihannya, salah satunya iPhone.
Pada momen Lebaran, permintaan untuk rental mobil dan sewa iPhone trennya memang selalu meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Peningkatan ini tentu saja menjadi berkah tersendiri karena dirasakan langsung pengusaha yang bergerak di dua sektor tersebut.
Agung Nugraha, misalnya, salah satu pemilik usaha rental yang berada di Bekasi, Jawa Barat itu mengaku permintaan sewa kendaraan miliknya saat Lebaran meningkat bisa hampir 50 persen. Mayoritas mereka yang menyewa untuk perjalanan mudik.
"Kalau peningkatan sih bisa 50 persen [dibandingkan normal]," ujar dia saat dihubungi Tirto, Kamis (28/3/2024).
Untuk saat ini saja, diakui Agung, hanya sisa delapan kendaraan yang belum terbooking dari total sekitar 40-an kendaraan yang dimilikinya. Tidak menutup kemungkinan delapan kendaraan sisa tersebut juga akan terisi slotnya mendekati hari H Lebaran.
"Kalau Lebaran gini biasanya full habis tersewa. Kadang juga ambil kendaraan lain dari temen," imbuh dia.
Untuk harga sewa sendiri sebenarnya bervariasi rerata mulai dari Rp350 ribu hingga Rp600 ribu hitungan per harinya. Harga tersebut tergantung daripada jenis kendaraan yang disewa dan paket yang diambil.
"Kalau di sini ada paket harian, mingguan, bulanan. Jadi tergantung [pilihan masyarakat]," ujar dia.
Selain sewa mobil, senada diungkapkan Anggi, permintaan sewa iPhone miliknya juga belakangan mulai ramai. Anggi sendiri melayani jasa sewa iPhone di toko ponsel sekitar wilayah Bekasi dan Cikarang.
Untuk Lebaran tahun ini, dia menawarkan paket promo bagi yang sewa tujuh hari atau seminggu hanya cukup membayar empat hari. Untuk harga sewa bervariasi tergantung dengan jenis iPhone mulai dari Rp100 ribu hingga Rp600 ribu.
Menurut dia, mayoritas penyewa iPhone ke tempatnya digunakan untuk kebutuhan dokumentasi. Sebab, kualitas kamera pada iPhone dianggap lebih jernih dibanding ponsel lainnya.
"Kebanyakan memang karena kualitas kamera. Kadang kan dipakai juga untuk foto-foto momen Lebaran dan liburan," katanya.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan memang ada mereka yang menyewa untuk sekedar gengsi. Hal itu diketahui dari perilaku penyewa yang menginginkan tipe dan warna iPhone sama, saat repeat order (penyewaan berulang).
"Tapi yang gengsi ada aja. Mau yang sama, mungkin kayak sudah dikasih liat ke temennya, jadi mau yang sama," jelas dia.
Antara Fungsi atau Gengsi?
Perencana keuangan Alliance Advisors Group, Andy Nugroho, menilai tumbuhnya permintaan terhadap rental mobil dan iPhone saat Lebaran tidak lepas dari dua sisi. Pertama, karena memang faktor kebutuhan dan juga pemenuhan gengsi masyarakat. Di samping perlu juga melihat dari sisi fungsi dan kegunaannya.
Untuk sewa mobil, Andy melihat bahwa fungsinya kembali lagi sebagai alat transportasi. Sebab, kebanyakan mobil yang disewa Lebaran itu jenis mini bus seperti Avanza, Xenia, Sigra, Calya yang muatannya banyak karena tujuannya adalah untuk pulang kampung.
"Kalau alat transportasi belum tentu mereka punya. [Jadi harus sewa] kadang kita butuh untuk pulang dari Jakarta ke kampung halaman kita," ujar dia saat dihubungi Tirto, Kamis (28/3/2024).
Namun, tidak menutup mata juga bahwa ada beberapa orang yang kemudian menyewa mobil dengan tujuan sekaligus flexing. Perilaku flexing seperti diketahui menunjukkan prestasi, kebahagiaan, dan gaya hidup mewah secara berlebihan. Ini bisa berupa memamerkan pencapaian, harta kekayaan, atau aspek-aspek lain yang mencerminkan keberhasilan seseorang.
"Artinya ketika mereka pulang kampung bawalah misal mobil mini bus yang keren seperti Fortuner, Pajero, atau Innova yang terbaru. 'Wah, kelihatannya sudah keren mentereng'. Mungkin tujuan utamanya untuk transportasi sekaligus buat flexing juga," jelas Andy.
Padahal kalau bicaranya adalah kebutuhan, kendaraan-kendaraan mini bus jenis biasa saja cukup. Karena sesuai dengan fungsinya mobil tersebut sebagai alat transportasi. Dalam hal ini bisa untuk mudik dan dipakai berkeliling ke rumah saudara di kampung halaman.
Namun, balik lagi, kata Andy, perkara mau sewa mobil sederhana atau mewah itu tergantung pilihan masyarakat dan fungsinya kegunaannya untuk apa. "Fungsinya buat alat transportasi atau alat flexing? atau sekaligus dua duanya? Kan gitu," katanya.
Sementara untuk iPhone sendiri, menurutnya jelas lebih kepada gengsi atau ingin menunjukkan pencapaian. Karena tidak menutup kemungkinan, kata dia, ada masyarakat ingin menunjukkan mereka sudah sukses di tempat perantauannya.
"Apalagi iPhone aku melihatnya lebih pada fungsi flexing ini tadi. Seolah dia sudah sukses di tempat perantau nya, pulang ke kampung terus dilihat 'wah sudah naik Inova, Fortuner, bawanya iPhone Pro Max pula'," imbuh dia.
Padahal, balik lagi kalau dilihat dari fungsinya jika hanya sekedar alat komunikasi jenis handphone Android biasa sebenarnya cukup dan tidak ada masalah. Selama di kampung halaman terdapat sinyal dan kuota internet yang mencukupi.
"Kadang mereka penggunaannya membuat pencitraan pada momen-momen tertentu [seperti Lebaran]. Jadi mereka sewa [iPhone]," kata dia.
Lebih lanjut, Andy melihat rental atau penyewaan seperti mobil, iPhone, dan tas-tas branded tanpa ada momentum Lebaran bisnis mereka tetap tumbuh dan memberi jalan bagi mereka membutuhkan. Terutama pada saat momen-momen khusus.
"Contoh mobil mewah atau motor mewah untuk syuting film atau sinetron," ujar dia.
Tidak hanya untuk kegiatan syuting film, mobil atau motor mewah yang disewa itu kadang digunakan untuk acara-acara tertentu. Misalnya, untuk malam penganugerahan pemenang seperti diadakan oleh bisnis multi level marketing (MLM) dan asuransi.
Biasanya, kata Andi, mereka ingin menunjukkan bahwa agen-agennya berprestasi dan berhasil sukses. Sehingga kadang mereka disewakan transportasi khusus seperti mobil mewah atau sekedar buat pajangan saja.
"Atau misal kayak mereka lagi mau merekrut agen baru buat pencitraan 'oh mereka sudah agen sukses' dan mereka bilang 'saya sudah punya ini itu', padahal sewaan," kata dia.
Namun, di luar itu, kadang ada juga ingin sekedar merasakan sensasi naik mobil mewah atau motor gede (moge) yang bisa disewa.
"Sementara kalau iPhone dan tas mewah kurang lebih sama kayak mobil dan moge ini tadi. Kadang mereka penggunaannya membuat pencitraan pada momen-momen tertentu. Jadi mereka sewa barang-barang ini," pungkas dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri