Menuju konten utama

Penjual Jasa Tukar Uang Baru Sepi Pelanggan Jelang Lebaran 2023

Salah satu penjual jasa penukaran uang baru di Kawasan Pasar Palmerah, Siahaan (54), sepi pelanggan jelang lebaran 2023.

Penjual Jasa Tukar Uang Baru Sepi Pelanggan Jelang Lebaran 2023
Penjual jasa penukaran uang menawarkan uang baru di sekitar Alun-alun Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (28/4/2021). ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww.

tirto.id - Salah satu penjual jasa penukaran uang baru di Kawasan Pasar Palmerah, Siahaan (54), sepi pelanggan jelang lebaran 2023. Ia sudah mulai berjualan jasa penukaran uang ini sejak tujuh hari sebelum lebaran.

“Untuk tahun ini yang saya lihat lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Menurut saya, mungkin sekarang kebanyakan masyarakat lebih mau menukarkan uangnya di bank atau yang lebih resmi,” ujar Siahaan ketika diwawancarai Tirto, Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Siahaan sendiri sudah menyiapkan pecahan uang baru dengan nominal kecil, diantaranya ialah Rp2.000, Rp5,000 dan Rp10.000 yang masing-masing sudah dibungkus oleh plastik agar terjaga dan tidak berantakan.

"Dari pagi sampai sore saja bukanya, mungkin sampai malam takbiran nanti karena biasanya baru mulai banyak yang menukar uang baru. Hari ini sudah Rp 25 juta (yang menukar uang)," ujarnya.

Untuk setiap transaksi, pelanggan dikenakan biaya sebesar 10 persen dari jumlah uang yang ditukarkan.

"Jadi saya hanya menerima minimal penukaran Rp 100.000 ditambah Rp 10.000. Kalau mau tukarnya Rp 200.000 jadi jasa penukaran uangnya Rp 20.000," jelasnya.

Beralih ke daerah jalan Arteri Pondok Indah, hal yang sama juga dikeluhkan oleh Amrih (30) penjual jasa penukaran uang, ia mengeluh walaupun sudah tembus Rp 25 juta, Amrih mengaku untungnya tidak seberapa dibanding tahun lalu yang lebih ramai.

“Untuk tahun kemarin kurang untung, keuntungannya saya kurang tahu berapa, kalau jutanya ada di sekitar Rp 15 juta," kata Amrih.

Amrih mengaku, ini sudah tahun ketiganya ia menjadi penjual jasa penukaran uang. Selama tiga tahun tidak pernah pindah.

“Saya dari tiga tahun sudah disini terus, soalnya jalan arteri pondok indah ini hampir setiap hari padat apalagi menjelang lebaran, orang-orang pada mau ke Mall Pondok Indah buat beli baju lebaran,” katanya.

Amrih mengaku, kebanyakan pelanggannya ingin menukar uang dengan pecahan Rp5.000 untuk dibagikan saat lebaran.

“Ini kebanyakan minta tukar dengan yang pecahan Rp5.000, jadi di saya mungkin yang lebih laku itu Rp5.000 dibandingkan Rp10.000 atau Rp2.000,” ujarnya.

Keuntungan yang ia dapat dari penjualan jasa penukaran uang ini hanya sebanyak empat persen dari total uang lembaran yang berhasil ditukar.

"Pokoknya kita tukar ke agen 6 persen, kita ngejualnya 10 persen, untungnya yang kami dapat cuma 4 persen," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PENUKARAN UANG BARU atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang