Irfan Setiaputra memastikan, dana PMN senilai Rp7,5 triliun kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tidak akan digunakan untuk pembayaran utang perseroan.
Per 1 Juli 2020, Garuda Indonesia memiliki utang hingga 2,218 miliar dolar. Nilai ini merupakan akumulasi dari pinjaman ke perbankan sekaligus utang usaha.
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan telah menyiapkan usulan perpanjangan waktu pelunasan utang global senilai 500 juta dolar AS yang jatuh tempo pada 3 Juni 2020.
Alvin Lie mengingatkan agar Menteri BUMN Erick Thohir tidak sering bongkar pasang direksi Garuda seperti priode 2014-2019 yang ganti ditut hingga 5 kali.