Indeks Surya Anta

Overcrowded menyebabkan banyak masalah, termasuk peredaran narkoba. Tapi regulasi yang ada justru membuatnya terus terjadi.

Yasonna Laoly mengatakan akan meminta Dirjen Pemasyarakatan Reinhard Silitonga segera memeriksa kebenaran keadaan Rutan Salemba yang dinilai bermasalah oleh Surya Anta.

Vonis hakim terhadap tahanan politik Papua hampir bertepatan berakhirnya masa sidang di PN Jakpus.

Lima tahanan politik Papua di Jakarta batal bebas hari ini lantaran terdakwa kasus makar dan tetap harus menjalani masa hukuman.

Surya Anta Cs, tapol Papua, divonis 9 dan 8 bulan penjara.

Dalam penyampaian pendapatan di muka umun, aksi Surya Anta dkk di depan Istana Negara pada 28 Agustus 2019 berlangsung damai sesuai UU.

Penggunaan koteka dalam sidang makar untuk menegaskan identitas budaya tahanan politik yang berasal dari Papua.

Aksi rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya pertengahan Agustus lalu merembet ke banyak hal, termasuk pemblokiran internet dan dijeratnya beberapa aktivis.

Kuasa hukum Surya Anta dkk belum menerima berkas perkara. Sidang perdana pun ditunda.

Sidang perdana kasus makar ditunda lantaran kuasa hukum Surya Anta dkk belum terima salinan perkara.

Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Agus Widodo menilai praperadilan enam tahanan politik Papua cacat hukum.

Hakim menilai permohonan praperadilan tersebut cacat formil.

Kuasa Hukum Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP, Nova Irone Surentu dan timnya tidak bisa menunjukkan bukti asli berkas perkara dengan dalih berkas sudah P21.

Pengacara enam tahanan politik, Oky Wiratama Siagian, menyerahkan video penangkapan Surya Anta dan foto untuk membuktikan gugatannya.

Surya diketahui menderita sakit flu dan sakit kepala berat. Keempat aktivis Papua lainnya pun tidak jauh berbeda, mereka rata-rata menderita ISPA di Rutan Salemba.

Polisi sudah dua kali mangkir saat praperadilan Surya Anta cs. Padahal demi keadilan pemohon, sidang harus segera digelar.

Pembebasan aktivis Papua yang ditahan diperlukan untuk menjaga kondusifitas di Papua pada 1 Desember 2019.

Dalam proses pelimpahan, pihak kepolisian tidak memberi surat pemberitahuan resmi kepada kuasa hukum tapi hanya melalui pesan Whatsapp.

Saat keluarga dan penasihat hukum sedang menjenguk Surya Anta dkk di Mako Brimob. Tiba-tiba meluncur satu selongsong peluru ke dalam ruang kunjungan dan disusul tembakan lain.

Keluarga dan kuasa hukum Surya Anta dan lima mahasiswa Papua mengaku tak tahu kasus mereka telah dilimpahkan ke kejaksaan.