Indeks Sukarno

Saat menjadi Kapolri, Soetjipto Danoekoesoemo pernah menyikat perwira pro-komunis, sementara Widodo Budidarmo dinilai anti-suap.

Kejatuhan rezim Orde Lama dimulai dari demonstrasi mahasiswa yang menyuarakan Tritura pada 1966.

Pergolakan di daerah yang tidak puas terhadap pemerintah pusat melibatkan sejumlah tokoh partai politik.

Karena ditekan soal HAM, Presiden Filipina Rodrigo Duterte pernah mengatakan negaranya akan keluar dari PBB. 

Kematian Letjen KKO Hartono yang setia kepada Sukarno diselubungi isu politik yang amat kental.

Saat Belanda menyerbu Yogyakarta pada Agresi Militer II, obyek vital seperti bandara hanya dipertahankan 150 tentara dan Istana sekitar 100-an prajurit.

Laksamana Maeda adalah warga Jepang yang bersimpati pada proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dia juga yakin Indonesia bisa merdeka tanpa sponsor Jepang.

Karena terlibat PRRI, Ahmad Husein pernah menjadi tahanan militer. Setelah bebas, ia menjadi pengusaha.

Ahmad Boestamam adalah tokoh pergerakan Malaysia. Ia mendirikan Partai Marhaen Malaysia saat Sukarno tak lagi jadi Presiden Indonesia.

Megawati meninggalkan bangku kuliah untuk mendampingi Bung Karno yang kesehatannya semakin memburuk.

Salah satu besan Soeharto yang telah jadi pengusaha sebelum Orde Baru berjaya.

Kisah pedagang nasionalis dari Garut yang memelopori bisnis kacamata di Indonesia.

Kekalahan PNI di Sumatera Barat pada Pemilu 1955 tidak pernah berhasil dituntaskan keturunannya sampai sekarang.

Presiden Jokowi mengirim bunga dan pesan sambutan kepada Kim Jong-un terkait peringatan 72 tahun berdirinya Korea Utara.

Meski bekerja di bawah Soeharto, tetapi Benny Moerdani tetap menaruh hormat kepada Sukarno dan keluarganya.

PDIP bersikukuh menggolkan RUU HIP. Kekhawatiran yang merebak: Pancasila dijadikan alat politik.

"Marhaenisme adalah Sosialisme Indonesia dalam praktik.”

Resimen Cakrabirawa membentuk band bernama Asal Bapak Senang (ABS) untuk mengiringi pesta yang kerap digelar Sukarno di istana.

Dikotomi Orde Baru dan Orde Lama diproduksi oleh rezim Soeharto.

Prof. Tjondronegoro berperan penting dalam wacana dan kebijakan reforma agraria di Indonesia.