Indeks Subvarian Omicron
Cegah Subvarian Omicron, Indonesia Diminta Perkuat Sistem Kesehatan
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan penyebaran subvarian baru Omicron seperti BA.5.3.1 tinggal menunggu waktu masuk ke RI.
Indonesia Diminta Waspadai Subvarian Omicron Centaurus dan Bad Ned
Subvarian Omicron BA.2.75 atau yang dijuluki Centaurus pertama kali dilaporkan India dan BA.5.3.1 atau Bad Ned ditemukan di Cina.
Epidemiolog Griffith Duga Subvarian BA.2.75 sudah Masuk Indonesia
Tren BA.2.75 lebih cenderung mengarah ke infeksi di saluran napas atas dan di beberapa kasus tidak terdeteksi dengan pemeriksaan antigen maupun PCR.
Epidemiolog FKM UI: Puncak Kasus COVID-19 di Minggu Pertama Juli
Epidemiolog Pandu Riono menilai bahwa puncak kasus COVID-19 sudah terjadi di minggu pertama Juli 2022. Ia meminta masyarakat tak perlu khawatir.
Kemenkes: Total Kasus Subvarian BA4 & BA5 Capai 1.179 Kasus
Dari total kasus tersebut, sebanyak 99 kasus merupakan BA.4 dan 1.080 kasus BA.5, terbanyak di DKI Jakarta.
Kemenkes Jelaskan Penyebab Kasus BA4-BA5 Banyak Ditemukan di DKI
Salah satunya, karena DKI Jakarta merupakan daerah aglomerasi dengan mobilitas penduduk yang tinggi.
Kasus BA.4-BA.5 Capai 143 Kasus, 98 Kasus Ada di DKI Jakarta
Dari 143 kasus tersebut, 21 kasus merupakan subvarian BA.4 dan 122 kasus merupakan subvarian BA.5.
IAKMI: Kasus BA.4-BA.5 Bisa 10 Kali Lipat dari yang Dilaporkan
IAKMI menduga kasus subvarian BA.4 & BA.5 di masyarakat sudah mencapai 10 kali lipat dari yang sudah dilaporkan yakni 143 kasus.
Kemenkes Temukan 143 Kasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat mewaspadai penyebaran subvarian Omicron baru ini di tengah peningkatan kasus COVID-19.
Subvarian Omicron Capai 57 Kasus, Epidemiolog: Tak Perlu Khawatir
Menurut epidemiolog, jika vaksinasi dilakukan dengan cepat, maka dampak varian baru tidak akan besar dan angka kematian dan hospitalisasi dapat ditekan.
Kemenkes Ungkap Ada 57 Kasus Subvarian BA.4-BA.5, Terbanyak di DKI
Sebanyak 10 kasus merupakan BA.4 dan 47 kasus merupakan BA.5 dengan rincian 41 kasus merupakan WNI dan 6 kasus berasal dari WNA.
Menkes: Puncak BA.4 dan BA.5 Maksimum 25 Ribu Kasus per Hari
Menkes Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak BA.4 dan BA.5 hanya sepertiga dari puncak kasus COVID-19 varian Omicron atau Delta sebelumnya.
Satgas Belum Simpulkan Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19 di RI
Satgas COVID-19 mewaspadai penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah masuk ke Indonesia sejak 6 Juni 2022.
Kemenkes Catat 20 Kasus Subvarian Omicron di RI, 12 dari Jawa Barat
Kemenkes mencatat 18 kasus subvarian Omicron BA.5 berasal dari Jawa Barat sebanyak 12, lalu Jakarta dan Bali masing-masing tiga kasus.
Kasus COVID Naik, PDPI: Karena Subvarian BA.4-BA.5 & Prokes Kendor
Kenaikan kasus virus tersebut hingga di atas 500 kasus diduga disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya prokes mengendur serta subvarian BA.4 & BA.5.
Kemenkes Duga Lonjakan COVID-19 Sepekan Terakhir karena BA.4 & BA.5
Kemenkes masih meneliti penyebab kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia baru-baru ini.
Epidemiolog Duga Kasus BA.4 dan BA.5 Sudah Banyak di Indonesia
Subvarian ini diduga sudah masuk ke Indonesia sejak Mei lalu. Kendati demikian epidemiolog tak khawatir dengan kasus subvarian baru tersebut.
Cegah Omicron BA.4 dan BA.5, Wagub DKI Minta Warga Divaksin Booster
Wagub DKI Jakarta Riza Patrian mengimbau masyarakat Jakarta tetap menerapkan protokol kesehatan.
Guru Besar FKUI: Omicron BA.2 dan BA.2.X Jadi Varian Dominan Dunia
Tjandra Yoga Aditama menyebut subvarian Omicron yang meningkat saat ini adalah BA.2.12.1, BA.5, dan BA.4.
Apa Itu COVID Omicron BA.5 & Mengapa Virus Bermutasi dengan Cepat?
Apa itu Omicron BA.5, subvarian dari Omicron BA dan mengapa virus bisa bermutasi dengan cepat?