Menuju konten utama

Kemenkes Duga Lonjakan COVID-19 Sepekan Terakhir karena BA.4 & BA.5

Kemenkes masih meneliti penyebab kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia baru-baru ini.

Kemenkes Duga Lonjakan COVID-19 Sepekan Terakhir karena BA.4 & BA.5
Tenaga Kesehatan menunggu pasien yang akan menjalani tes usap PCR di Laboratorium Genomik Solidaritas Indonesia, Cilandak, Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menduga lonjakan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir karena masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ke Indonesia. Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan hal itu masih dalam penelitian kementeriannya.

“Ini masih dalam penelitian karena kemungkinan bisa iya,” kata Syahril saat dihubungi reporter Tirto, Senin (13/6/2022).

Syahril juga mengatakan kenaikan kasus COVID-19 itu kemungkinan karena protokol kesehatan (prokes) atau daya tahan tubuh masyarakat yang berkurang. Ia bilang kenaikan kasus COVID-19 bisa juga bukan dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, tetapi BA.1 atau BA.2.

“Nah kenaikan itu juga masih dalam level terkendali, jadi belum lonjakan namanya,” kata dia.

Syahril mengonfirmasi kasus infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia saat ini sebanyak 8 orang. Empat kasus ditemukan di Bali dan empat kasus lainnya di DKI Jakarta.

Dia tak memungkiri angka tersebut akan terus bertambah. “Enggak apa-apa, biasa saja ya, seperti awal-awal kita [terserang] Omicron. Masih 8 hari ini ya, enggak tahu kalau besok ada perubahan lagi ya,” ujarnya.

Syahril tak khawatir lantaran tingkat keparahan, tingkat hospitalisasi, serta tingkat kematian akibat kedua subvarian tersebut tergolong rendah meskipun penyebarannya cepat. Selain itu, kemunculan varian baru COVID-19 masih mungkin terjadi.

“Ini kan masih masa pandemi ya, jadi artinya virus itu masih ada di sekitar kita termasuk di negara-negara di dunia kan masih ada nih. Jadi memang rata-rata kenaikan kasus di beberapa negara itu ditandai dengan varian yang baru ya,” kata dia.

Menurut Syahril, Kemenkes saat ini masih menganalisasi apakah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah merebak di Indonesia. Kemenkes akan melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) terhadap sampel pasien COVID-19, khususnya yang dirawat di rumah sakit.

"Upaya yang lain, kami mendisiplinkan seluruh protokol yang sudah kami buat, walaupun ada pelonggaran pakai masker di luar ruangan yang terbuka,” ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat menerapkan prokes, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan vaksinasi COVID-19.

Baca juga artikel terkait LONJAKAN KASUS COVID-19 INDONESIA atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan