Indeks Sastra Indonesia
Sejarah Aman Datuk Madjoindo, si Anak Minang Pengarang Si Doel
Bagaimana kisah Si Doel Bermula?
Obsesi Menulis Budi Darma & Keterusterangannya sebagai Kritikus
Budi Darma menulis atas dasar pertanyaan-pertanyaan di masa kecil. Sebagai kritikus sastra, ia tajam & blak-blakan.
Dunia Drama Mandek, Kwee Tek Hoay Terbitkan "Allah jang Palsoe"
Minimnya naskah drama yang dibukukan di Hindia Belanda pada awal abad ke-20 menggelisahkan seorang penulis peranakan Tionghoa sehingga mendorongnya untuk berkarya.
Menelusuri Sejarah Panjang Fiksi Detektif di Indonesia
Bermula dari maraknya penerjemahan sastra Eropa ke dalam bahasa Melayu pada awal abad ke-20, fiksi detektif mulai hadir bagi pembaca Indonesia.
Pasang Surut Novel Detektif Indonesia
Usai Revolusi, fiksi detektif Indonesia mekar kembali. Sempat mencicipi masa jaya pada 1980-an, lantas surut menjelang pergantian milenium.
Kegelisahan Linus Suryadi AG dari Tentara, PSK, dan Pariyem
Kisah menarik.
Pergulatan eksentrik
di prosa lirik.
Pergulatan eksentrik
di prosa lirik.
Terpana pada Barat, Sutan Takdir pun Meninggalkan Kebudayaan Usang
Gerak pujangga.
Mempersatukan bangsa
lewat bahasa.
Mempersatukan bangsa
lewat bahasa.
Sutan Takdir: Sastra Indonesia Baru -Tirto Mozaik
Gerak pujangga.
Mempersatukan bangsa
lewat bahasa.
Mempersatukan bangsa
lewat bahasa.
Sastra Sufi Abdul Hadi W.M.: Kerinduan Laron kepada Cahaya
Bagi Abdul Hadi W.M., rentang waktu 1976-1982 adalah periode ketika para sastrawan Indonesia melakukan percobaan baru dalam berkarya dengan menggali tradisi sebagai sumber penciptaan.
Kwee Tek Hoay di Tengah Dunia Sastra Peranakan Tionghoa
Kwee Tek Hoay adalah salah satu penulis peranakan penting dalam khazanah kesastraan Melayu-Tionghoa yang juga membentuk identitas kebangsaan Indonesia.
Berkenalan Lagi dengan Pram Lewat Kartu Pos dan Surat
Pameran Namaku Pram menampilkan karya-karya yang belum pernah dipublikasikan.
Sobron Aidit yang Berenang-renang ke Surga
Di hari tuanya, Sobron Aidit banyak menulis kuliner, pengalaman masa kecil, serta kegalauan ditinggal kawan-kawan lama.
Heboh Sastra Indonesia: Mengadili Imajinasi, Jassin Masuk Bui
Cerpen "Langit Makin Mendung" karangan Kipanjikusmin menghebohkan dunia sastra Indonesia tahun 1968
Gulma di Majalah Sabili dan Riuh Sastra yang Reda Begitu Saja
Majalah Islam Sabili pernah memuat cerpen "Pulang" yang hampir di sekujurnya sama dengan bagian 7 roman Bukan Pasar Malam karya Pramoedya Ananta Toer.
Dunia Bal-Balan Umar Kayam
Kisah menguncup.
Seribu kunang-kunang
nyalakan hidup.
Seribu kunang-kunang
nyalakan hidup.
Cerpen yang Memicu Perdebatan Lama tentang Trotskyisme
Menurut Tatiana Lukman, Martin Aleida tidak jujur soal Revolusi Kebudayaan di Tiongkok dalam cerpen "Melarung Bro di Nantalu"
Bagaimana H.B. Jassin Merawat Sastra Indonesia?
Rak literasi.
Kembang warisan pusat
dokumentasi.
Kembang warisan pusat
dokumentasi.
Amal Sastra Armijn Pane dan Kegelisahannya
Percik pikiran.
Galau kebudayaan
di tubir zaman.
Galau kebudayaan
di tubir zaman.
212 adalah Bastian Tito dan Wiro Sableng, Bukan yang Lain
Memanah bulan.
Si tua gila lenggang
ke pucuk awan.
Si tua gila lenggang
ke pucuk awan.
Melayu dalam Warisan Raja Ali Haji
Pada masa tertentu yang cukup panjang, Sastra Melayu digunakan di hampir seluruh Kepulauan Nusantara.